Suaraindo.com – Selama periode mudik Lebaran 2024 ini, PT Jasa Marga (Persero) meniadakan aturan masa kedaluwarsa uang elektronik atau e-toll. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, aturan ini ditiadakan untuk mencegah terjadi penumpukan kendaraan di gerbang tol.
“Pada periode Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini, untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik, Jasa Marga meniadakan pengaturan masa kedaluwarsa e-toll sehingga tidak perlu dikhawatirkan oleh pengguna jalan,” katanya dalam keterangan kepada media, Rabu (3/4/2024).
Lisye mengatakan, saat kondisi normal e-toll akan kedaluwarsa jika digunakan dua kali dari waktu tempuh normal ruas jalan tol.
Jika ada pengguna jalan yang durasi perjalanan di atas maksimum, saat e-toll di tap pada gardu keluar, automatic lane barrier (ALB) tidak terbuka dan status e-toll menjadi kedaluwarsa.
Lantas, jika ada pemberitahuan e-toll kedaluwarsa maka transaksi akan dibantu oleh petugas Jasa Marga ke reader pada Gardu Tol Otomatis (GTO).
Nantinya, proses ini tidak akan membuat saldo e-toll terpotong melebihi tarif jalan tol yang memang harus dibayarkan dan juga tidak dikenakan denda atau sanksi.
Kartu e-toll tersebut juga masih bisa digunakan untuk transaksi di jalan tol ataupun untuk yang lainnya.
Berdasarkan laman resmi Indonesia Baik dijelaskan, durasi implementasi waktu kedaluwarsa e-toll card sudah memperhitungkan waktu perjalanan dan waktu istirahat pengguna jalan tol yakni 1,5 sampai 2 kali waktu tempuh normal.
Namun, khusus untuk jalan tol dengan sistem tertutup terintegrasi (misal Tol Trans-Sumatera dan Transportasi Jawa), batas waktu perjalanan akan menyesuaikan antara kecepatan rata-rata kendaraan dengan jarak atau panjang jalan tol.