Suaraindo.com – Warren Buffett, Chairman dari Berkshire Hathaway, baru-baru ini menyatakan ketidaknyamanannya terhadap saham-saham kecerdasan buatan (AI) dan mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk menambahkan investasi semacam itu ke dalam portofolionya dalam waktu dekat. Pada pertemuan tahunan pemegang saham Berkshire, Buffett mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak AI terhadap industri tradisional dan mengakui ketidaktahuanannya tentang teknologi tersebut.
Salah satu kekhawatiran utama Buffett adalah potensi penyalahgunaan AI, terutama dalam penipuan. “Ketika Anda berpikir tentang potensi menipu orang. Jika saya tertarik untuk berinvestasi dalam industri penipuan, ini akan menjadi industri yang paling berkembang sepanjang masa karena didukung oleh AI,” ujar Buffett seperti dikutip oleh CNBC Make It pada Kamis (9/5/2024).
Buffett menarik perbandingan antara AI dan pengembangan senjata nuklir, menggambarkan keduanya sebagai teknologi yang berpotensi mengubah dunia tetapi juga memiliki risiko signifikan. Dia berbagi pengalaman pribadi ketika melihat versi digital dirinya yang dibuat oleh AI, yang menurutnya sangat menyerupai dirinya sehingga keluarganya pun mungkin tidak bisa membedakannya.
Buffett menyebut AI sebagai “jin” yang telah keluar dari botolnya, dengan kemampuan yang kuat dan tidak bisa dimasukkan kembali. “AI ini agak mirip. Ini seperti sudah di ujung botol. Ini sangat penting, dan seseorang akan menggunakannya. Kita mungkin berharap kita tidak pernah melihat jin itu, atau jin itu bisa melakukan hal-hal yang mengerikan,” kata dia.
Meski mengakui potensi positif dari AI, Buffett mengungkapkan ketidakpastiannya tentang bagaimana masa depan teknologi ini akan berkembang, khususnya mengenai cara penanganannya oleh mereka yang berkuasa. “Saya tidak punya saran apa pun mengenai cara dunia menanganinya, karena menurut saya kita tidak tahu bagaimana menangani apa yang telah kita lakukan terhadap teknologi nuklir,” tuturnya.
Buffett menambahkan, “Tetapi menurut saya, sebagai seseorang yang tidak memahami apa pun tentang hal itu, AI memiliki potensi kebaikan yang sangat besar dan potensi kerugian yang sangat besar. Dan saya tidak tahu bagaimana hasilnya.”