Suaraindo.com – Moldova resmi memberlakukan keadaan darurat di sektor energi pada 16 Desember 2024, menyusul ancaman Rusia yang berpotensi memutus pasokan gas selama musim dingin. Keputusan ini diambil parlemen Moldova untuk mencegah krisis energi yang dapat melumpuhkan perekonomian negara tersebut.
Perdana Menteri Moldova, Dorin Recean, menyebut situasi ini sebagai “luar biasa,” di mana gas dari Rusia yang memasok pembangkit listrik Kuciurgan menjadi kunci penyediaan listrik Moldova. “Kita menghadapi risiko nyata rakyat hidup tanpa pemanas dan listrik,” ujar Recean, Senin (16/12/2024).
Pembangkit listrik Kuciurgan yang berlokasi di wilayah separatis Transnistria dikhawatirkan terpengaruh oleh keputusan Rusia. Transnistria, yang memisahkan diri sejak 1992, mengklaim kepemilikan pembangkit tersebut, meski Moldova tidak mengakui legalitasnya.
Langkah mitigasi diambil pemerintah Moldova, termasuk kerja sama dengan Rumania. Menteri Energi Rumania, Sebastian Burduja, menyatakan kesiapan negaranya untuk mendukung Moldova jika krisis memburuk. “Kami siap menyediakan sumber daya energi untuk menjaga stabilitas Moldova,” katanya.
Selain itu, Presiden Moldova, Maia Sandu, yang pro-Barat, terus mendorong upaya integrasi dengan Uni Eropa di tengah klaim campur tangan Rusia untuk menggagalkan langkah tersebut.
Krisis ini mencerminkan dampak geopolitik invasi Rusia ke Ukraina yang meluas ke negara tetangga, dengan energi digunakan sebagai alat tekanan politik. Moldova kini menghadapi tantangan berat untuk mengamankan pasokan energi dan menjaga stabilitas selama musim dingin.