Suaraindo.com – Suriah kembali memanas dengan pergeseran kendali atas Kota Deir El Zor. Milisi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF), yang didukung Amerika Serikat, berhasil merebut kota strategis ini pada Jumat (6/12/2024). Menurut laporan Reuters, pasukan pemerintah Suriah dan pejuang Irak yang disokong Iran dilaporkan telah mundur sebelum SDF menyerbu wilayah tersebut.
Omar Abu Layla dari platform media Deir Ezzor 24 mengungkapkan bahwa setelah menguasai Deir El Zor, pasukan SDF melanjutkan serangan ke wilayah perbatasan Albu Kamal di Irak. Deir El Zor sendiri memiliki sejarah panjang konflik, mulai dari dikuasai pemberontak hingga jatuh ke tangan ISIS pada 2014. Tentara Suriah berhasil merebutnya kembali pada 2017 dengan dukungan kelompok pro-Teheran sebelum akhirnya kembali berpindah tangan.
Sementara itu, kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) turut mengintensifkan serangan di wilayah Suriah tengah, termasuk Kota Homs. Pekan sebelumnya, HTS telah menguasai Aleppo dan Hama. Kepala SDF Mazlum Abdi menegaskan, pihaknya berkomunikasi dengan HTS untuk melindungi warga Kurdi di Aleppo, meskipun SDF siap membela diri jika diserang. “Kami berhubungan dengan AS dan Rusia untuk melindungi wilayah di bawah kendali kami,” katanya dalam konferensi pers di Hasakeh.
Ketegangan ini semakin menegaskan kompleksitas konflik Suriah, yang melibatkan berbagai aktor domestik dan internasional. Iran pun menyatakan kesiapannya untuk merespons agresi Israel setelah ketegangan meningkat di wilayah tersebut.
AS, meskipun memberi dukungan kepada SDF, menegaskan tidak terlibat langsung dalam operasi militer ini. “AS diberitahu sebelumnya dan tidak ada keterlibatan AS,” jelas seorang pejabat pertahanan kepada AFP.
Kondisi ini menunjukkan bahwa konflik Suriah terus berkembang menjadi arena pertarungan geopolitik yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar, menjadikannya salah satu konflik paling dinamis dan kompleks di dunia.