Menu

Mode Gelap
Usulan Tuntutan Rusia ke AS untuk Akhiri Memerangi Ukraina Respon Pertamina Beralihnya Konsumen dari Pertamax Imbas Isu BBM Oplosan Pernyataan-pernyataan Kontroversial Ahok Soal Korupsi Besar di PT Pertamina Patra Niaga Kemendag Tegas, Produsen Minyakita yang Langgar Ketentuan Bakal Disegel Pemerintah Rancang Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Indonesia, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari

Nasional · 13 Jan 2025 14:52 WIB ·

Indonesia Bersiap Luncurkan Digital ID pada 17 Agustus 2025: Transformasi Digital Layanan Pemerintah


 Indonesia Bersiap Luncurkan Digital ID pada 17 Agustus 2025: Transformasi Digital Layanan Pemerintah Perbesar

Suaraindo.com – Indonesia bersiap memasuki babak baru dalam transformasi digital dengan penerapan sistem Digital ID, yang direncanakan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Agustus 2025. Sistem ini diharapkan membawa perubahan besar dalam layanan pemerintah, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial dan optimalisasi pengelolaan data warga negara.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pentingnya dukungan penuh terhadap program ini. Ia menyampaikan bahwa pihak yang tidak mendukung langkah strategis ini harus siap diganti.

“Itu sebabnya saya minta Bapak Presiden, saya bilang kita akan coba 17 Agustus. Tapi kalau ada orang enggak setuju di sini, kepada Pak Presiden kami usulkan ya diganti saja,” ujar Luhut dalam sebuah kesempatan.

Salah satu contoh implementasi Digital ID yang diungkap Luhut adalah dalam pengucuran bantuan tunai langsung. Sistem ini memungkinkan bantuan diverifikasi secara otomatis menggunakan barcode untuk memastikan dana digunakan sesuai arahan pemerintah, seperti membeli kebutuhan pokok di desa.

“Misalnya di desa beli telur, beli ayam, itu akan ada barcodenya. Yang membuat sistem ini itu, karena kita ada pengalaman dengan dulu PeduliLindungi. Kita tidak keluar duit macam-macam dan ternyata kita bisa. Ada infrastruktur, keluar dana, tapi BPKP kita minta audit berkala,” jelasnya.

Dalam transformasi digital kali ini, pemerintah menekankan pendekatan berbeda. Program Digital ID tidak lagi mengandalkan vendor eksternal seperti pada proyek sebelumnya, melainkan sepenuhnya dikembangkan oleh pihak dalam negeri. Beberapa instansi seperti LKPP, Peruri, dan Telkom akan memimpin pembangunan sistem ini.

“Anak-anak Indonesia itu ada 300 yang bekerja di LKPP, Peruri, Telkom. Presiden kemarin malam setuju bertemu mereka 2-3 minggu dari ini, setelah sistem ini terbentuk. Jadi sistem ini bukan sistem baru dan tidak seperti e-KTP mau tender sekian triliun, tidak ada itu,” ungkap Luhut.

Ia juga menekankan bahwa peran anak muda Indonesia dalam proyek ini sangat signifikan. Dengan dukungan mereka, Indonesia diyakini mampu membangun sistem yang andal dan efisien tanpa perlu ketergantungan pada pihak luar.

“Karena banyak anak muda Indonesia yang hebat, jadi tidak boleh ada yang menghambat proses ini. Semua harus sepakat karena ini untuk kepentingan RI,” tambahnya.

Sistem Digital ID diharapkan akan memberikan fondasi yang kuat untuk transformasi layanan publik berbasis digital, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam pelayanan pemerintah. Dengan langkah ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi negara yang lebih maju dan mandiri secara digital.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Respon Pertamina Beralihnya Konsumen dari Pertamax Imbas Isu BBM Oplosan

14 March 2025 - 09:23 WIB

Pernyataan-pernyataan Kontroversial Ahok Soal Korupsi Besar di PT Pertamina Patra Niaga

14 March 2025 - 09:21 WIB

Kemendag Tegas, Produsen Minyakita yang Langgar Ketentuan Bakal Disegel

13 March 2025 - 12:25 WIB

Pemerintah Rancang Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Indonesia, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari

13 March 2025 - 12:23 WIB

OJK Apresiasi Peringkat Stabil Fitch untuk Indonesia, Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Sektor Keuangan

13 March 2025 - 12:20 WIB

BKN Lanjutkan Penetapan NIP CASN 2024 Hingga Terbitnya SK Pengangkatan

12 March 2025 - 10:57 WIB

Trending di Ekonomi