Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 14 Mar 2025 09:21 WIB ·

Pernyataan-pernyataan Kontroversial Ahok Soal Korupsi Besar di PT Pertamina Patra Niaga


 Pernyataan-pernyataan Kontroversial Ahok Soal Korupsi Besar di PT Pertamina Patra Niaga Perbesar

Suaraindo.com – Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan Ahok, baru saja mengunjungi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memberikan kesaksian terkait kasus mega korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga. Ahok yang dulu menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, pada Kamis, 13 Maret 2025, memberikan pernyataan terkait kasus yang juga melibatkan Riva Siahaan.

Sebagai sosok yang vokal, Ahok sering mengkritik berbagai kebijakan dan praktik di BUMN, khususnya Pertamina. Kehadiran Ahok di Kejaksaan Agung semakin menegaskan komitmennya untuk mengungkap dugaan praktik korupsi yang melibatkan banyak pihak di tubuh perusahaan migas pelat merah ini.

Berikut adalah 7 pernyataan kontroversial Ahok yang berhasil menarik perhatian publik terkait skandal korupsi besar di Pertamina:

1. Bongkar Kejanggalan Tender BBM

Ahok mengungkapkan bahwa dia sering menegur direksi Pertamina soal kejanggalan dalam proses tender BBM, namun peringatannya tidak pernah didengar. Meski menjabat sebagai Komisaris Utama, Ahok merasa kewenangannya terbatas karena keputusan penting selalu melibatkan Menteri BUMN.

2. Ada ‘Tangan Besar’ di Pertamina

Ahok mengklaim memiliki bukti kuat soal praktik korupsi yang menggerogoti Pertamina, termasuk notulen rapat dan rekaman percakapan. Dia juga menyindir adanya kekuatan besar di luar Pertamina yang ikut bermain dalam skandal ini.

3. Singgung Tata Kelola Minyak

Ahok menyoroti bahwa meski Pertamina menghasilkan pendapatan tahunan mencapai Rp 800 triliun, perusahaan ini tetap untung meski tanpa pengawasan yang ketat. Dia menyatakan direksi Pertamina tidak memiliki akuntabilitas yang cukup, bahkan tanpa usaha ekstra, mereka tetap menghasilkan laba.

4. Fasilitas Mewah Direksi Pertamina

Ahok juga mengkritik penggunaan kartu kredit oleh direksi Pertamina yang mencapai miliaran rupiah per tahun. Dia meminta agar fasilitas mewah seperti itu dihapus demi efisiensi dan transparansi keuangan. Bahkan uang representatif yang diterima direksi, yang bisa mencapai Rp 200 juta per bulan, juga diminta untuk dipangkas.

5. Ahok Ingin Bubarkan Kementerian BUMN

Ahok pernah menyarankan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan digantikan dengan sistem yang lebih langsung dikelola oleh presiden, yakni Indonesia Incorporation. Hal ini agar pengelolaan BUMN bisa lebih terkontrol dan efektif.

6. Bongkar Gaji Direksi Pertamina

Ahok mengungkapkan bahwa gajinya sebagai Komisaris Utama Pertamina jauh lebih besar dibandingkan saat dia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, meskipun penghasilannya lebih tinggi, Ahok mengaku lebih menikmati perannya sebagai gubernur karena dia bisa langsung memberikan bantuan kepada masyarakat.

7. Tuntut Transparansi Kartu Kredit Direksi

Ahok juga menuntut transparansi penggunaan kartu kredit oleh direksi Pertamina. Menurutnya, jika tidak ada transparansi, fasilitas tersebut harus dihapus demi akuntabilitas dan efisiensi keuangan perusahaan.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam