Suaraindo.com – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba pada Sabtu (11/1) di Istana Kepresidenan Bogor menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama, termasuk bantuan Jepang dalam program makan bergizi gratis di Indonesia. PM Ishiba mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Indonesia dan menyatakan keinginan Jepang untuk berkontribusi dalam berbagai sektor, seperti swasembada pangan, energi, hilirisasi, dan sektor keamanan.
Beberapa hasil pertemuan antara Prabowo dan Ishiba antara lain:
1. Dukungan Makan Bergizi Gratis: Jepang siap membantu Indonesia dalam program makan bergizi gratis, mengingat pengalaman Jepang selama 80 tahun dalam menyediakan makan bergizi untuk masyarakat. Kerja sama ini akan meliputi pelatihan dan pengembangan penyediaan makan siang di sekolah.
2. Hilirisasi dan Ketahanan Energi: Jepang berkomitmen mendukung Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan, seperti PLTP, hidrogen, dan amonia, serta mendukung program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia.
3. Hibah Kapal Patroli: Jepang akan memberikan hibah kapal patroli berkecepatan tinggi untuk Indonesia, sebagai bagian dari peningkatan kerja sama keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.
4. Penanggulangan Bencana: Kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam mitigasi bencana, khususnya bencana gunung berapi, mengingat Indonesia dan Jepang rentan terhadap bencana alam.
5. Pertukaran SDM: Kerja sama dalam pertukaran sumber daya manusia (SDM) juga disepakati, guna meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan yang akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
6. Utang Rp723 Miliar: Jepang memberikan pinjaman sebesar 7,048 miliar yen (sekitar Rp723 miliar) kepada Indonesia untuk proyek penguatan pengelolaan dan kapasitas aparatur sipil negara (ASN).
7. Pinjaman Rp8,5 Triliun untuk Pelabuhan Patimban: Jepang juga memberikan pinjaman sebesar 83,408 miliar yen (Rp8,5 triliun) untuk pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas ekspor mobil Indonesia.
Kesepakatan-kesepakatan ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, keamanan, dan pengembangan sumber daya manusia.