Menu

Mode Gelap
Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

Kesehatan · 11 Jan 2025 20:49 WIB ·

Kratom: Daun ‘Surga’ dari Indonesia yang Laris Manis di Pasar Amerika


 Kratom: Daun ‘Surga’ dari Indonesia yang Laris Manis di Pasar Amerika Perbesar

Suaraindo.com – Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya di pasar internasional melalui salah satu komoditas herbal unggulannya, kratom. Tanaman khas Asia Tenggara ini semakin diminati di Amerika Serikat (AS), menjadikannya sebagai pasar utama ekspor kratom Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, AS mengimpor 4.694 ton kratom dari Indonesia dengan nilai ekspor mencapai US$ 9,15 juta.

Selain AS, pasar ekspor lainnya meliputi India, Jepang, Jerman, dan Republik Ceko. Meskipun volume ekspor ke negara-negara tersebut lebih kecil, pasar-pasar ini tetap menjanjikan. Dari total nilai ekspor kratom Indonesia, DKI Jakarta menjadi kontributor terbesar dengan nilai US$ 4,45 juta atau sekitar 60,75%. Kalimantan Barat dan Jawa Timur menyusul dengan kontribusi signifikan.

Di pasar global, kratom yang telah diolah menjadi bentuk ekstrak bahkan dapat dihargai hingga US$ 6.000 per kilogram. Namun, legalitas tanaman ini menjadi tantangan utama, terutama di AS, di mana kratom belum sepenuhnya mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Meski demikian, dilaporkan oleh Bloomberg, produk kratom laku keras di AS, baik melalui pembelian daring maupun di minimarket, toko serba ada, toko rokok, hingga bar. Nilai industri kratom di negara ini bahkan mencapai US$ 1 miliar.

Di Jepang dan Jerman, penggunaannya diperbolehkan dengan batasan tertentu, sementara India menjadi salah satu pasar ekspor terbesar dengan kebijakan yang lebih longgar. Keberagaman regulasi ini menuntut Indonesia untuk menjaga kualitas kratom agar dapat memenuhi standar global yang terus berkembang.

Di dalam negeri, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur menjadi pusat utama ekspor kratom. Hal ini menegaskan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah penghasil guna memastikan keberlanjutan komoditas ini di pasar global.

Tanaman kratom dikenal memiliki manfaat kesehatan, seperti meredakan nyeri, mengatasi kecemasan, hingga membantu proses detoksifikasi pengguna opioid. Namun, di Indonesia, kratom sempat menuai kontroversi dan dianggap sebagai “narkoba baru.” Meski demikian, di luar negeri, daun ini berkembang menjadi salah satu komoditas bernilai miliaran dolar, membuktikan potensi besar yang dapat dimaksimalkan Indonesia.

Dengan meningkatnya permintaan dan tantangan legalitas, perhatian terhadap pengelolaan, hilirisasi, dan kualitas produk kratom menjadi sangat penting untuk mempertahankan posisinya sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026

20 May 2025 - 16:20 WIB

KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

20 May 2025 - 15:15 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Trending di Ekonomi