Menu

Mode Gelap
Pemerintah Alokasikan Tambahan Anggaran Rp 10 Triliun untuk Kemenkop, Fokus pada LPDB Empat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Gugat Presidential Threshold: Langkah Berani yang Berbuah Hasil Letjen Nugroho Sulistyo Budi: Belum Sempat Dilantik Sebagai Kepala BSSN, Kini Dimutasi untuk Pensiun 10.000 Buruh Sritex Siap Gelar Aksi ke Jakarta: Desak Pemerintah Pertimbangkan Nasib Mereka Koordinasi Polresta Tangerang dan Puspom TNI: Diduga Penembak Bos Rental Mobil Oknum TNI

Hukum · 31 Dec 2024 13:37 WIB ·

Prabowo Geram: Hukuman Kasus Korupsi Besar Harus Tegas, Tidak Ringan!


 Prabowo Geram: Hukuman Kasus Korupsi Besar Harus Tegas, Tidak Ringan! Perbesar

Suaraindo.com – Presiden Prabowo Subianto menyerukan penegakan hukum yang tegas dan adil dalam menangani kasus-kasus besar yang merugikan negara. Saat berbicara dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) untuk RPJMN 2025-2029 di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/2024), Prabowo menyoroti hukuman ringan terhadap pelaku korupsi yang melibatkan triliunan rupiah.

“Saya mohon, kalau sudah jelas melanggar dan mengakibatkan kerugian triliunan, vonisnya jangan terlalu ringan,” ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat saat ini sangat memperhatikan perkembangan kasus hukum. Dalam era keterbukaan, rakyat memiliki ekspektasi tinggi terhadap keadilan.

“Rakyat ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti. Rampok ratusan triliun, vonisnya cuma sekian tahun,” kata Prabowo dengan nada tegas.

Presiden juga meminta Kejaksaan Agung untuk mempertimbangkan naik banding dalam kasus-kasus dengan vonis yang dinilai terlalu ringan. “Vonisnya ya 50 tahun kira-kira begitu,” tambahnya, merujuk pada vonis kasus Harvey Moeis yang hanya dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara atas kasus korupsi terkait PT Timah (Persero) Tbk.

Prabowo menyerukan para aparat pemerintahan untuk introspeksi dan memperbaiki diri sebelum masyarakat bergerak menuntut perubahan. “Lebih baik kita bersihkan diri sendiri,” ujarnya.

Dengan teknologi yang berkembang pesat, ia menekankan bahwa masyarakat Indonesia kini lebih cerdas dan kritis. “Ini bukan 30 tahun lalu, semua orang punya gadget, semua orang pinter-pinter,” tutup Prabowo.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Alokasikan Tambahan Anggaran Rp 10 Triliun untuk Kemenkop, Fokus pada LPDB

5 January 2025 - 14:31 WIB

Empat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Gugat Presidential Threshold: Langkah Berani yang Berbuah Hasil

5 January 2025 - 14:30 WIB

Letjen Nugroho Sulistyo Budi: Belum Sempat Dilantik Sebagai Kepala BSSN, Kini Dimutasi untuk Pensiun

5 January 2025 - 14:28 WIB

10.000 Buruh Sritex Siap Gelar Aksi ke Jakarta: Desak Pemerintah Pertimbangkan Nasib Mereka

4 January 2025 - 13:19 WIB

Koordinasi Polresta Tangerang dan Puspom TNI: Diduga Penembak Bos Rental Mobil Oknum TNI

4 January 2025 - 13:17 WIB

KPk Sita Deposito Rp 62 T Hasil Kasus PT PP

4 January 2025 - 12:33 WIB

Trending di Ekonomi