Menu

Mode Gelap
Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025 Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

Bencana Alam · 17 Dec 2024 14:21 WIB ·

Badai Matahari Geser Ribuan Satelit, Pakar Peringatkan Risiko Tabrakan


 Badai Matahari Geser Ribuan Satelit, Pakar Peringatkan Risiko Tabrakan Perbesar

Suaraindo.com – Ribuan satelit di orbit rendah Bumi (LEO) dilaporkan bergeser secara tiba-tiba akibat badai Matahari yang melanda tahun ini. William Parker, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), menyebut fenomena ini terjadi akibat ledakan partikel Matahari saat mencapai titik solar maksimum yang mengarah ke Bumi.

Fenomena serupa terjadi pada Mei lalu saat badai geomagnetik G5 menghantam Bumi. Badai ini dipicu oleh pelepasan plasma dalam jumlah besar dari korona Matahari, peristiwa yang terakhir kali terjadi lebih dari dua dekade silam.

“SpaceX melihat kesalahan posisi sepanjang 20 kilometer dalam perhitungan satu hari mereka,” ungkap Parker, dikutip dari SpaceNews. Anomali ini terlihat pada 6.700 satelit Starlink milik SpaceX yang berada di orbit rendah.

Tak berhenti di situ, ribuan satelit pun terus bermanuver untuk kembali ke ketinggian semula setelah puncak badai terlewati. Parker menjelaskan, sekitar 5.000 satelit, sebagian besar milik Starlink, melakukan peningkatan orbit. Hal ini meningkatkan risiko tabrakan antarsatelit karena perubahan posisi yang sulit diprediksi.

Satelit di orbit biasanya dapat dihindarkan dari tabrakan melalui sistem pelacakan posisi yang akurat. Namun, pergeseran kecil akibat fenomena kosmik seperti badai Matahari dapat memperbesar risiko tabrakan yang berpotensi merusak.

Para pakar menyoroti pentingnya mitigasi risiko bagi operator satelit, mengingat badai Matahari diperkirakan akan lebih sering terjadi di masa mendatang seiring dengan meningkatnya aktivitas Matahari.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Geo Dipa Energi Ungkap Strategi Maksimalkan Potensi Panas Bumi Indonesia

21 December 2024 - 12:32 WIB

AS Batalkan Hadiah Rp162 M untuk Penangkapan Pemimpin Baru Suriah

21 December 2024 - 12:30 WIB

Kemenag Siapkan Kendaraan Baru untuk Layanan Jemaah Haji 2025

21 December 2024 - 12:28 WIB

Kemlu RI Sebut Peningkatan Jumlah WNI ke Kamboja Terkait Industri Judi Online

21 December 2024 - 12:19 WIB

Percepat Hilirisasi Nikel RI, Ancaman Hidrogen Jadi Pemicu

21 December 2024 - 12:17 WIB

Misteri Drone di Pangkalan NATO: AS Buka Suara Soal Aktivitas Jet Tempur

21 December 2024 - 12:15 WIB

Trending di Internasional