Suaraindo.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membantah keras isu perlambatan pembangunan IKN pasca pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto. Deputi Sarana dan Prasarana OIKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menegaskan bahwa progres pembangunan tetap sesuai jadwal.
“Berdasarkan data Kementerian PUPR hingga 5 Desember 2024, Batch I telah mencapai 95,89 persen, Batch II berada di angka 75,15 persen, dan Batch III di 27,93 persen. Kami tetap bekerja keras untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu,” ujar Danis dalam konferensi pers di Penajam Paser Utara.
Namun, kritik datang dari ekonom senior, Faisal Basri, yang menilai pembangunan IKN telah menyerap anggaran negara secara berlebihan. “Dengan Rp 90 triliun yang sudah dikeluarkan, apakah ini prioritas di tengah masih banyaknya tantangan di sektor pendidikan dan kesehatan?” tanyanya.
Sementara itu, dukungan diberikan oleh Direktur Lembaga Investasi Nusantara, Rizal Effendi, yang menyebut IKN sebagai proyek strategis. “Ini adalah investasi masa depan yang tidak hanya mempercepat pembangunan di Kalimantan, tetapi juga menciptakan pusat ekonomi baru,” jelasnya.