Suaraindo.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengadakan pertemuan dengan negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk membahas rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Dalam pertemuan tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara negara-negara terkait keputusan tersebut. Vietnam menyatakan dukungannya dan berencana mengikuti jejak Indonesia dalam pensiun dini PLTU batu bara, sementara Filipina masih menolak rencana tersebut.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa Vietnam merencanakan pensiun dini PLTU batu bara dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 100 Mega Watt (MW). “Vietnam berencana memensiunkan PLTU batu bara sebesar 100 MW, lebih kecil dari Indonesia yang telah merencanakan pensiun dini untuk PLTU dengan kapasitas 660 MW,” ujar Eniya, dikutip Rabu (21/8/2024).
Sementara itu, Indonesia telah menetapkan target untuk memensiunkan 13 unit PLTU batu bara sebelum tahun 2030. PLTU yang termasuk dalam daftar tersebut antara lain PLTU Suralaya, Paiton, dan Ombilin di Sumatera.
Eniya menambahkan bahwa beberapa PLTU seperti Cirebon juga direncanakan untuk pensiun, namun setelah tahun 2030. “Untuk saat ini, pembahasan fokus pada PLTU lain seperti Suralaya, Paiton, dan Ombilin, yang diusulkan untuk dimusnahkan lebih cepat,” tandasnya.