Menu

Mode Gelap
10.000 Buruh Sritex Siap Gelar Aksi ke Jakarta: Desak Pemerintah Pertimbangkan Nasib Mereka Koordinasi Polresta Tangerang dan Puspom TNI: Diduga Penembak Bos Rental Mobil Oknum TNI KPk Sita Deposito Rp 62 T Hasil Kasus PT PP PBNU Harap Bisa Ikut Serta Dalam Program Makan Bergizi Gratis Rencana Pembatasan Usia Jamaah Haji Semakin Mecuat, Kemenag Mulai Bahas Bersama DPR

Internasional · 7 Dec 2024 12:11 WIB ·

Serangan Siber Masif China Bikin AS Kewalahan, Warga Rentan Dimata-matai


 Serangan Siber Masif China Bikin AS Kewalahan, Warga Rentan Dimata-matai Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat (AS) sedang menghadapi serangan siber masif yang dilancarkan oleh kelompok peretas China, dikenal sebagai Salt Typhoon. Serangan ini telah menargetkan penyedia telekomunikasi utama di AS, menyebabkan Gedung Putih dan lembaga-lembaga keamanan siber kewalahan dalam menangani dampaknya.

Menurut Deputi Penasihat Keamanan Nasional untuk Siber dan Teknologi Berkembang Gedung Putih, Anne Neuberger, Presiden Joe Biden dan tim keamanan siber melakukan pertemuan harian untuk merespons ancaman ini. “Akses China sangat meluas dalam mengakses komunikasi sehari-hari warga AS,” kata Neuberger, Jumat (6/12/2024).

Dampak Serangan Salt Typhoon

Serangan yang dilakukan Salt Typhoon tidak hanya membobol infrastruktur perusahaan telekomunikasi, tetapi juga mencuri data sensitif, termasuk metadata pengguna ponsel di AS. Bahkan, ponsel para pejabat senior pemerintah dilaporkan telah disusupi. Pejabat federal mengungkapkan bahwa serangan ini telah terdeteksi sejak musim semi, namun investigasi baru dilakukan secara intensif pada November.

“Beberapa data rahasia telah dicuri, termasuk panggilan dan pesan teks penting. Korban utama adalah perusahaan swasta dan beberapa negara lain di luar AS,” ungkap Neuberger.

Upaya Tanggulangi Ancaman

AS telah membentuk satuan tugas khusus yang melibatkan NSA, Pentagon, dan Lembaga Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA). Satuan tugas ini bertujuan untuk memulihkan sistem telekomunikasi yang telah disusupi. Namun, hingga kini, belum ada penyedia telekomunikasi yang berhasil sepenuhnya menghilangkan ancaman dari jaringan mereka.

Selain itu, pemerintah juga berkoordinasi dengan delapan penyedia telekomunikasi untuk meningkatkan keamanan. Walau langkah ini menunjukkan kemajuan, proses pemulihan sistem tetap menjadi tantangan besar.

Target Serangan

Menurut laporan Politico, serangan Salt Typhoon menargetkan tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden terpilih Donald Trump dan Wakil Presiden terpilih JD Vance. China disebut menggunakan data hasil peretasan ini untuk memata-matai aktivitas politik dan ekonomi di AS.

Serangan ini juga melibatkan pembajakan komunikasi sensitif dan penggandaan data perusahaan, yang dianggap sebagai ancaman besar terhadap privasi warga AS dan keamanan nasional.

Skala Global Ancaman China

Neuberger menambahkan bahwa praktik serangan siber oleh China tidak hanya menyasar AS. Banyak negara lain di seluruh dunia juga menjadi korban, memperlihatkan skala global dari ancaman ini. “Praktik keamanan siber memang sulit, tetapi pemulihan akan memakan waktu yang lebih lama,” kata Neuberger.

Seruan untuk Penguatan Keamanan Siber

Serangan ini menjadi peringatan serius bagi AS dan negara-negara lain untuk memperkuat sistem keamanan siber mereka. “Risiko ini sangat besar, dan kami harus bekerja lebih keras untuk melindungi komunikasi sehari-hari warga AS dari ancaman global,” pungkas Neuberger.

Pemerintah AS kini berada di bawah tekanan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan siber yang lebih efektif, mengingat serangan yang terus berlanjut dan dampaknya yang semakin meluas.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

10.000 Buruh Sritex Siap Gelar Aksi ke Jakarta: Desak Pemerintah Pertimbangkan Nasib Mereka

4 January 2025 - 13:19 WIB

Koordinasi Polresta Tangerang dan Puspom TNI: Diduga Penembak Bos Rental Mobil Oknum TNI

4 January 2025 - 13:17 WIB

KPk Sita Deposito Rp 62 T Hasil Kasus PT PP

4 January 2025 - 12:33 WIB

PBNU Harap Bisa Ikut Serta Dalam Program Makan Bergizi Gratis

4 January 2025 - 12:29 WIB

Rencana Pembatasan Usia Jamaah Haji Semakin Mecuat, Kemenag Mulai Bahas Bersama DPR

4 January 2025 - 12:28 WIB

KPK Periksa Mantan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie sebagai Saksi Kasus Suap dan Perintangan Penyidikan Harun Masiku

3 January 2025 - 14:47 WIB

Trending di Hukum