Suaraindo.com – Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 9-11 Maret 2025. Dalam kunjungan ini, ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto guna membahas berbagai potensi kerja sama strategis yang dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, kunjungan ini menjadi momentum penting, terutama karena bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. To Lam, yang baru menjabat sebagai Sekjen Partai Komunis Vietnam, memiliki peran sentral dalam sistem politik negaranya, setara dengan kepala pemerintahan.
Hubungan Indonesia dan Vietnam telah berkembang pesat dalam tujuh dekade terakhir. Kemitraan strategis kedua negara yang telah disepakati sejak 2013 menjadikan Vietnam satu-satunya negara di ASEAN yang memiliki hubungan setingkat ini dengan Indonesia.
Persahabatan historis antara Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, yang sama-sama menentang kolonialisme, menjadi fondasi kokoh hubungan bilateral kedua negara hingga saat ini.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo, To Lam akan membahas sejumlah kerja sama di sektor krusial, termasuk:
• Keamanan pangan (pertanian dan perikanan)
• Transformasi digital dan penguatan ekonomi berbasis teknologi
• Energi terbarukan sebagai upaya transisi menuju ekonomi hijau
• Industri teknologi tinggi yang menjadi fokus pertumbuhan kedua negara
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Vietnam tercatat mencapai USD 16,7 miliar (sekitar Rp272 triliun) pada 2024, atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Kedua negara menargetkan perdagangan USD 18 miliar pada 2028.
Di sektor investasi, Indonesia memiliki 123 proyek di Vietnam senilai lebih dari USD 680 juta, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-29 dari 143 negara investor di Vietnam. Sementara itu, investasi Vietnam di Indonesia juga meningkat, salah satunya dengan pendirian pabrik mobil listrik VinFast senilai USD 1,2 miliar (Rp19,5 triliun) pada Juli 2024.
Selain bertemu Presiden Prabowo, To Lam dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Ketua MPR, DPR, dan DPD, serta menghadiri forum bisnis dengan pengusaha Indonesia dan Vietnam.
Melalui kunjungan ini, kedua negara berkomitmen mempererat hubungan untuk mencapai visi sebagai negara berpendapatan tinggi pada 2045, saat Indonesia dan Vietnam sama-sama merayakan 100 tahun kemerdekaannya.