Suaraindo.com – Presiden Prabowo Subianto mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap situasi geopolitik global, menyusul penetapan darurat militer di Korea Selatan yang sempat diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa, 3 Desember 2024. Meski keputusan itu akhirnya dibatalkan beberapa jam kemudian, Prabowo menekankan pentingnya tidak menganggap remeh dinamika internasional.
“Jangan lengah dan jangan terlalu santai. Pemerintah Korea Selatan sempat menyatakan keadaan darurat, dan kita harus waspada,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 4 Desember 2024.
Prabowo menyoroti ketidakpastian global yang terus meningkat, termasuk ancaman perang nuklir di Eropa, konflik berkepanjangan di Timur Tengah, dan ketegangan di kawasan Taiwan. Ia menyebut para pakar Eropa memprediksi adanya kemungkinan 17 persen terjadinya perang nuklir akibat eskalasi senjata jarak jauh di wilayah tersebut.
Sebagai negara non-blok, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak memihak pada pihak mana pun. Namun, ia juga mengingatkan bahwa posisi strategis Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia membuat negara ini rentan terhadap dampak gejolak global. “Sebanyak 40 persen perdagangan dunia dan 70 persen energi Tiongkok, Korea, dan Jepang melewati perairan Indonesia,” jelasnya.
Selain isu global, Prabowo turut menyampaikan keprihatinannya atas konflik yang terjadi di Gaza dan Lebanon, menyebut para korban di sana sebagai saudara bagi rakyat Indonesia. Di sisi lain, ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman, karena fanatisme atas agama, suku, ras, dan budaya dapat memicu konflik internal.
“Kekayaan alam kita bisa menjadi ancaman jika kita tidak waspada. Kita perlu kepemimpinan politik yang andal dan kerukunan dari semua kalangan,” tutup Prabowo.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjadi sorotan tajam setelah menetapkan status darurat militer akibat kebuntuan politik di parlemen negaranya. Keputusan ini menuai kritik luas, hingga akhirnya Yoon mencabut status tersebut pada keesokan harinya.