Suaraindo.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons tuduhan yang dilayangkan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), yang menempatkannya sebagai salah satu finalis “Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi” 2024. Jokowi, yang masuk dalam nominasi bersama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani, meminta bukti atas tuduhan tersebut.
“Ya, terkorup itu terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan saja,” tegas Jokowi di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa, 31 Desember 2024.
Jokowi menyatakan bahwa dirinya telah menjadi sasaran banyak fitnah dan framing jahat tanpa dasar. “Sekarang kan banyak sekali fitnah, framing jahat, tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu terjadi sekarang ini,” tambahnya.
Isu Politis di Balik Tuduhan
Ketika ditanya soal kemungkinan rilis OCCRP bermuatan politis, Jokowi menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung kepada pihak yang membuat pengumuman. “Orang bisa memakai kendaraan apapun, bisa pakai NGO, partai, atau ormas untuk membuat framing jahat,” ujarnya.
Dalam laporan resminya, OCCRP menyebutkan bahwa nominasi diusulkan oleh pembaca, jurnalis, dan juri dari jaringan global mereka. Presiden Kenya, William Ruto, bahkan mendapatkan lebih dari 40 ribu suara sebagai tokoh dengan pengaruh terbesar dalam kasus kejahatan terorganisasi dan korupsi.
Tanggapan Jokowi di Tengah Tuduhan
Menanggapi tuduhan yang dianggapnya tidak berdasar, Jokowi meminta masyarakat untuk tetap berpikir kritis dan meminta bukti atas setiap klaim yang dilayangkan kepadanya. Pernyataan ini menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan keadilan dalam menjawab tuduhan yang berkembang di publik.