Suaraindo.com – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran TNI dan Polri dalam memperkuat ketahanan nasional di tengah tantangan domestik dan global. Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025, Prabowo menggarisbawahi bahwa kedua institusi ini merupakan pilar utama dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga stabilitas negara.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Kamis (30/1/2025), Presiden menegaskan bahwa negara yang memiliki aparat keamanan lemah berpotensi menjadi negara gagal. Oleh karena itu, penguatan sinergi antara TNI dan Polri menjadi krusial dalam menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan sejumlah capaian strategis TNI-Polri sepanjang 2024. Salah satu program unggulan adalah ketahanan pangan, dengan memanfaatkan lahan produktif untuk mendukung program pangan bergizi gratis. Selain itu, rekrutmen personel dengan keahlian di sektor pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, dan gizi menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan nasional.
Selain aspek pangan, TNI-Polri juga memainkan peran kunci dalam penegakan hukum dan pemberantasan kriminalitas. Kapolri menyoroti pembentukan Drug Eradication Desk dan Online Gambling Handling Desk, sebagai langkah strategis dalam memberantas narkotika dan judi daring. Upaya lainnya mencakup pencegahan penyelundupan, korupsi, serta peningkatan tata kelola pemerintahan.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberadaan TNI dan Polri bukan sekadar simbol negara, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga supremasi hukum dan konstitusi. Ia mengingatkan bahwa penegakan hukum yang tegas merupakan pondasi bagi stabilitas nasional.
“Sebuah negara hanya akan kuat jika hukum ditegakkan dengan baik. Rencana besar sebuah bangsa akan sia-sia tanpa pelaksanaan yang nyata,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa sinergi TNI-Polri dalam menjaga keamanan nasional terus diperkuat. Menurutnya, keberlanjutan misi Astacita sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045 menjadi prioritas utama, termasuk dalam menghadapi ancaman terhadap kedaulatan negara.
Rapim TNI-Polri 2025 dihadiri oleh 691 perwira tinggi dan menengah, serta pejabat terkait dari bidang ekonomi dan pangan, yang memberikan arahan strategis bagi kebijakan nasional ke depan.