Suaraindo.com – Bank Dunia mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara besar di Asia Timur dan Pasifik yang diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2024 dan 2025, kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum pandemi COVID-19.
“Di antara negara-negara yang lebih besar, hanya Indonesia yang diperkirakan tumbuh di tahun 2024 dan 2025 pada atau di atas tingkat sebelum pandemi, sementara pertumbuhan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diperkirakan berada di bawah tingkat tersebut,” kata World Bank East Asia and Pacific Chief Economist, Aaditya Mattoo, secara virtual di Jakarta, Selasa (7/10).
Dalam Laporan Update Ekonomi Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober 2024 yang dirilis hari ini, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen pada 2025.
Angka ini mengalami revisi positif dibandingkan laporan sebelumnya yang mencatatkan estimasi sebesar 4,9 persen untuk 2024 dan 5 persen untuk 2025.
Perekonomian Indonesia diharapkan dapat tumbuh didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat, investasi, dan belanja pemerintah.
Sementara itu, pertumbuhan kawasan Asia Timur dan Pasifik secara keseluruhan diproyeksikan sebesar 4,8 persen pada 2024, menurun menjadi 4,4 persen pada 2025.
Proyeksi pertumbuhan Tiongkok, sebagai ekonomi terbesar di kawasan tersebut, diprediksi akan menurun dari 4,8 persen tahun ini menjadi 4,3 persen pada 2025, akibat tantangan struktural dan melemahnya pasar properti.
Sementara pertumbuhan kawasan tanpa Tiongkok diperkirakan meningkat dari 4,7 persen pada 2024 menjadi 4,9 persen pada 2025.
Untuk negara-negara lain, Malaysia diproyeksikan tumbuh 4,9 persen pada 2024, Filipina 6 persen, Thailand 2,4 persen, dan Vietnam 6,1 persen. Kamboja diestimasi tumbuh 5,3 persen, Laos 4,1 persen, dan Myanmar hanya 1 persen di kedua tahun tersebut.
Di kawasan Kepulauan Pasifik, pertumbuhan diperkirakan mencapai 3,5 persen pada 2024, didorong oleh pemulihan sektor pariwisata meski investasi masih lemah di sebagian besar wilayah.