Suaraindo.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekhawatirannya mengenai meningkatnya kemacetan di berbagai kota di Indonesia saat berbicara di depan para walikota pada acara Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang diadakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa (4/6/2024).
Jokowi menyoroti bahwa kota-kota seperti Balikpapan, Surabaya, Bandung, dan Medan telah mengalami kemacetan yang signifikan. “Kita lihat banyak kota di negara kita mulai macet, pak Walikota Balikpapan, Balikpapan sudah macet saya dengar. Surabaya sudah macet pak Walikota, sampun pak. Bandung, pak Walikota Bandung sudah macet sudah. Walikota Medan ada? macet,” ungkap Jokowi dalam pidatonya.
Menanggapi situasi ini, Jokowi menekankan pentingnya segera menyiapkan rencana transportasi masal dan umum. Namun, ia juga mengakui bahwa biaya pembangunan infrastruktur transportasi masal seperti MRT, LRT, dan kereta cepat sangat mahal, mencapai miliaran rupiah per kilometer.
“Siapa yang sanggup? ada kota yang APBD-nya sanggup? tunjuk jari saya beri sepeda,” canda Jokowi, menyoroti tantangan pendanaan yang dihadapi.
Sebagai alternatif yang lebih terjangkau, Jokowi menyarankan pertimbangan untuk menggunakan Autonomous Rapid Transit (ART) atau kereta tanpa rel. Ia juga menyarankan kota-kota yang memiliki kemampuan anggaran untuk berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk eksplorasi pembagian biaya.
“Nanti kalau ada yang APBD punya kemampuan tolong berhubungan dengan pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi 50: 50, 50% APBN 50% misalnya. Kalau tidak 10 – 20 tahun akan datang semua kota akan macet. Gak percaya kita lihat nanti kalau kota-kota gak siapkan diri mengenai transportasi massalnya,” tutur Jokowi.