Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 21 Apr 2025 15:07 WIB ·

Zulhas: Stok Beras Mencapai 1,5 Juta Ton, RI Tak Akan Impor Beras hingga 2026


 Zulhas: Stok Beras Mencapai 1,5 Juta Ton, RI Tak Akan Impor Beras hingga 2026 Perbesar

Suaraindo.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga tahun depan, menyusul keberhasilan menyerap 1,5 juta ton beras dari petani dalam negeri. Pernyataan ini disampaikan Zulhas dalam acara Halalbihalal dan Pengumuman Susunan Kepengurusan DPP PAN di Jakarta Selatan, Minggu (20/4).

Menurut Zulhas, capaian tersebut menjadi sinyal kuat bahwa swasembada pangan telah tercapai setidaknya hingga April 2025. Jika target penyerapan beras mencapai 2 juta ton hingga akhir tahun, maka 99,9% kebutuhan beras nasional diyakini dapat terpenuhi.

“Dengan 1,5 juta ton saja, insyaallah kita tidak akan impor beras sampai tahun depan,” ungkap Zulhas. Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang berada di Makassar dan Wamentan Sudaryono di Sukabumi telah melaporkan kemajuan serapan beras hingga akhir April.

Zulhas menegaskan, kunci keberhasilan swasembada ini adalah perbaikan layanan pemerintah terhadap sektor pertanian, termasuk percepatan distribusi pupuk dan penyederhanaan birokrasi pembangunan irigasi. Kini, pembangunan irigasi tak lagi memerlukan izin kompleks dari bupati hingga gubernur, namun bisa langsung dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

“Bahasa terangnya, kalau dikatakan swasembada, kita sudah capai sampai April. Kita yakini produksi akan meningkat sampai akhir tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zulhas memaparkan bahwa pemerintah tengah membangun sistem ekosistem ekonomi desa secara menyeluruh melalui pembentukan koperasi desa (Kopdes) dan koperasi kelurahan. Tujuannya tak hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat sektor kesehatan, gizi, pendapatan, dan distribusi kebutuhan masyarakat desa.

Melalui Kopdes, rantai distribusi yang selama ini panjang dan berbelit diharapkan dapat dipangkas. Mulai dari distribusi sembako, pupuk, hingga LPG, ke depan dapat langsung tersalurkan dari produsen ke koperasi desa tanpa perantara.

“Semua kegiatan ekonomi desa akan difokuskan melalui Kopdes. Ini bagian dari transformasi pelayanan publik dan penguatan ekonomi rakyat dari desa,” tutup Zulhas.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam