Suaraindo.com – Beberapa partai politik memberikan tanggapan mereka terkait rencana kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terutama mengenai isu penambahan jumlah kementerian dan komposisi kabinet yang akan diisi oleh kalangan profesional. Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal, menyebut bahwa partainya telah diminta menyodorkan nama kader untuk calon menteri. Menurut Cucun, penggabungan dan pemisahan kementerian yang direncanakan Prabowo bertujuan untuk mempercepat realisasi program pemerintah, seperti target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Di sisi lain, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa partainya tidak mempermasalahkan wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo. Bahlil menekankan bahwa keputusan tersebut merupakan hak prerogatif presiden terpilih dan telah dipertimbangkan secara matang. Anggota Komisi I DPR dari Golkar, Dave Laksono, menambahkan bahwa penambahan kementerian tidak akan membebani anggaran negara, karena Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 telah disusun.
Partai NasDem, melalui politisi Bestari Barus, berharap kabinet Prabowo-Gibran bukan hanya sekadar akomodatif, melainkan benar-benar disusun berdasarkan kebutuhan negara. Bestari menegaskan pentingnya dukungan penuh dari koalisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, meskipun mungkin tidak semua partai mendapatkan jatah menteri.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengapresiasi rencana Prabowo untuk membentuk kabinet yang didominasi oleh kalangan profesional atau zaken kabinet. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menekankan bahwa banyak menteri dari parpol yang juga memiliki keahlian profesional di bidangnya, sehingga tidak ada kontradiksi antara menteri dari parpol dan konsep zaken kabinet.