Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Internasional · 16 Jul 2024 10:55 WIB ·

Viktor Orban Kunjungi Moskow, UE Tanggapi dengan Boikot


 Viktor Orban Kunjungi Moskow, UE Tanggapi dengan Boikot Perbesar

Suaraindo.com – Komisi Eropa memutuskan untuk melakukan boikot sebagian terhadap kepresidenan Hungaria di Dewan Eropa selama enam bulan, sebagai reaksi atas kunjungan Perdana Menteri Viktor Orban ke Moskow yang disebutnya sebagai “misi perdamaian”. Selama masa kepresidenannya, Orban mengunjungi Kyiv, Moskow, Beijing, dan Washington, serta bertemu dengan Donald Trump di Florida, yang menuai kritik tajam dari negara-negara anggota UE dan sekutu NATO.

Komisi Eropa mengumumkan bahwa mereka hanya akan mengirim pejabat senior, bukan komisaris, ke pertemuan informal yang dipimpin oleh Hungaria. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, memutuskan bahwa hanya pejabat setingkat pegawai negeri senior yang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Negara-negara anggota yang dekat dengan Rusia, seperti Swedia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia, juga mengambil langkah serupa dengan hanya mengirimkan pegawai negeri sebagai perwakilan.

Hungaria merespons dengan kritik, menyatakan bahwa UE tidak seharusnya melakukan diskriminasi ketika semua anggota memiliki giliran untuk memimpin. Menteri Urusan Eropa Hungaria, Janos Boka, menekankan bahwa Komisi Eropa adalah lembaga yang dibentuk oleh negara-negara anggota.

Kepresidenan Dewan Eropa dipegang secara bergilir oleh masing-masing negara anggota selama enam bulan. Meskipun tidak memiliki hak suara tambahan, negara yang memegang kepresidenan dapat mengarahkan agenda dan menentukan isu-isu yang akan dibahas selama masa jabatannya. Masa kepresidenan Hungaria telah diantisipasi dengan kekhawatiran, mengingat sikap Orban terhadap invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS

23 April 2025 - 12:39 WIB

Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

23 April 2025 - 12:35 WIB

China Kirim Peringatan Keras Terkait Negosiasi Tarif Trump: Jangan Korbankan Kepentingan Beijing

22 April 2025 - 10:20 WIB

Amerika Serikat Soroti Larangan Ekspor Mineral Indonesia: Dinilai Tak Sejalan dengan Aturan WTO

22 April 2025 - 10:18 WIB

Indonesia-Arab Saudi Buka Peluang pengembangan Hulu Hilir Mineral

19 April 2025 - 15:39 WIB

Menag Perkenalkan Skema Murur dan Tanazul di Pelaksanaan Haji 2025

19 April 2025 - 15:33 WIB

Trending di Internasional