Menu

Mode Gelap
Jokowi Bungkam soal Pemblokiran Anggaran IKN, Minta Ditanyakan ke Pemerintah Prabowo Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sebut Kelalaian Pegawai Diduga Sebabkan Kebakaran di Kantornya BPJS Kesehatan Terapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Mulai Juli 2025, Apa yang Berubah? Setelah Makan Berginzi Gratis, Terbitlah Cek Kesehatan Gratis Pemerintah Pastikan Gaji ke-13 dan 14 ASN Tidak Terdampak Efisiensi

Internasional · 11 Mar 2024 06:37 WIB ·

USTDA Hibahkan ke PLN Rp 31 Miliar untuk Interkoneksi Indonesia-Malaysia


 USTDA Hibahkan ke PLN Rp 31 Miliar untuk Interkoneksi Indonesia-Malaysia Perbesar

Suaraindo.com – Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA) menghibahkan dana sekitar US$ 2 juta atau Rp 31 miliar kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perjanjian ini termuat dalam Grant Agreement yang ditandatangani kedua pihak pada Rabu (6/3), berupa studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan USTDA sangat penting untuk memperkuat interkoneksi yang saling terhubung antarnegara ASEAN. 

“Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi,” ungkap Darmawan dalam siaran pers, Minggu (10/3). 

Kerja sama tersebut merupakan simbol kekuatan baru ASEAN yang kini menjadi satu kesatuan. Mimpi besar ini, tegas Darmawan, hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi, seperti yang dicontohkan melalui kemitraan PLN dan USTDA. 

“Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana infrastruktur ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara di Asia Tenggara, meningkatkan ketahanan energi, dan di saat yang sama juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih. Mimpi ini hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi,” tambahnya.

Darmawan tidak memungkiri proyek interkoneksi ini bukanlah perkara mudah, ada tantangan dari sisi kebijakan negara yang berbeda-beda, teknis, dan komersial, dimana hanya dapat diatasi apabila seluruh pihak bersatu.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sekitar 40.000 PNS di AS “Resign” Massal Sesuai Perintah Trump, Termasuk CIA

7 February 2025 - 15:03 WIB

Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia dengan Drone, Operasi Bandara Sempat Terganggu

3 February 2025 - 13:37 WIB

Harga Minyak Naik 2 Persen Terpicu Kebijakan Tarif Impor Trump

3 February 2025 - 11:45 WIB

IHSG Cenderung Fluktuatif Pasca Libur Panjang, Saham INDF dan ANTM jadi Rekomendasi

30 January 2025 - 09:52 WIB

Turunnya Omset Franchise Global di Indonesia

30 January 2025 - 09:48 WIB

Trump: DeepSeek AI Jadi Peringatan bagi AS, Nvidia dan Wall Street Kembali Bangkit

29 January 2025 - 15:19 WIB

Trending di Ekonomi