Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 17 Aug 2024 07:35 WIB ·

Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir


 Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir Perbesar

Suaraindo.com – Ukraina melancarkan serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye di kota Energodar, yang merupakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa dan telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari 2022. Serangan ini terjadi setelah Ukraina mendapatkan bantuan peralatan militer dari Amerika Serikat dan sekutunya.

PLTN Zaporozhye, yang mampu menghasilkan daya hingga 6 GW, mengalami kebakaran hebat di menara pendinginnya akibat serangan tersebut. Pihak pengelola PLTN menyatakan bahwa upaya pemadaman telah dilakukan dan operasional pembangkit listrik tidak terpengaruh oleh serangan ini.

Gubernur Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky, mengonfirmasi bahwa sistem pendingin PLTN terbakar, namun memastikan bahwa keenam reaktor dalam kondisi mati dingin dan tidak ada risiko ledakan. Latar belakang radiasi di sekitar PLTN dan kota Energodar juga dilaporkan tetap normal.

Perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, mengecam serangan tersebut dan mengkategorikannya sebagai aksi terorisme nuklir. Mereka menegaskan bahwa serangan ini ditujukan pada peralatan yang seharusnya berfungsi untuk mendinginkan pembangkit listrik dalam mode operasi standar.

“Serangan ini dapat dianggap sebagai tindakan terorisme nuklir yang dilakukan oleh otoritas Ukraina,” ujar perwakilan Rosatom. Mereka juga menambahkan bahwa Ukraina secara sistematis telah menyerang PLTN Zaporozhye dan kota Energodar, dengan serangan besar sebelumnya terjadi pada bulan April dan Juni.

Di sisi lain, Gubernur Sementara Wilayah Kursk, Alexey Smirnov, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Bulyga, untuk membahas situasi di wilayah perbatasan menyusul upaya Ukraina menguasai Kursk. Smirnov menegaskan bahwa tambahan pasukan telah tiba di wilayah tersebut, dan langkah-langkah terus diambil untuk memastikan keselamatan warga sipil.

Situasi tetap menantang, namun Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa semua langkah yang diperlukan sedang dilakukan untuk menstabilkan kondisi di wilayah perbatasan.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional