Menu

Mode Gelap
BKPM Mediasi Kadin dan Chandra Asri Usai Dugaan Pemalakan, Presiden Prabowo Turun Tangan Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai Presiden Prabowo Dukung Penuh RUU Perampasan Aset, Komunikasi Politik dengan Parpol Dimulai PHK Massal Panasonic Global, Pemerintah Pastikan Tak Berdampak ke Indonesia Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

Internasional · 17 Aug 2024 07:35 WIB ·

Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir


 Ukraina Serang PLTN Terbesar di Eropa, Rusia Sebut Tindakan Terorisme Nuklir Perbesar

Suaraindo.com – Ukraina melancarkan serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye di kota Energodar, yang merupakan fasilitas nuklir terbesar di Eropa dan telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari 2022. Serangan ini terjadi setelah Ukraina mendapatkan bantuan peralatan militer dari Amerika Serikat dan sekutunya.

PLTN Zaporozhye, yang mampu menghasilkan daya hingga 6 GW, mengalami kebakaran hebat di menara pendinginnya akibat serangan tersebut. Pihak pengelola PLTN menyatakan bahwa upaya pemadaman telah dilakukan dan operasional pembangkit listrik tidak terpengaruh oleh serangan ini.

Gubernur Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky, mengonfirmasi bahwa sistem pendingin PLTN terbakar, namun memastikan bahwa keenam reaktor dalam kondisi mati dingin dan tidak ada risiko ledakan. Latar belakang radiasi di sekitar PLTN dan kota Energodar juga dilaporkan tetap normal.

Perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, mengecam serangan tersebut dan mengkategorikannya sebagai aksi terorisme nuklir. Mereka menegaskan bahwa serangan ini ditujukan pada peralatan yang seharusnya berfungsi untuk mendinginkan pembangkit listrik dalam mode operasi standar.

“Serangan ini dapat dianggap sebagai tindakan terorisme nuklir yang dilakukan oleh otoritas Ukraina,” ujar perwakilan Rosatom. Mereka juga menambahkan bahwa Ukraina secara sistematis telah menyerang PLTN Zaporozhye dan kota Energodar, dengan serangan besar sebelumnya terjadi pada bulan April dan Juni.

Di sisi lain, Gubernur Sementara Wilayah Kursk, Alexey Smirnov, mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Bulyga, untuk membahas situasi di wilayah perbatasan menyusul upaya Ukraina menguasai Kursk. Smirnov menegaskan bahwa tambahan pasukan telah tiba di wilayah tersebut, dan langkah-langkah terus diambil untuk memastikan keselamatan warga sipil.

Situasi tetap menantang, namun Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa semua langkah yang diperlukan sedang dilakukan untuk menstabilkan kondisi di wilayah perbatasan.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wamenkeu: Dampak Tarif Impor AS ke APBN RI Minimal, Negosiasi Sudah Dimulai

14 May 2025 - 20:26 WIB

Perang Dagang AS-China Mereda, Indonesia Berpotensi Raup Keuntungan

13 May 2025 - 14:12 WIB

PM Australia Dijadwalkan Kunjungan ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Bilateral

13 May 2025 - 14:09 WIB

Paus Leo XIV: Jembatan Baru Gereja Katolik di Era Globalisasi dan Ketegangan Sosial

10 May 2025 - 10:48 WIB

Program MBG Dapat Sorotan Global, Pemerintah Kebut Perpres dan Perkuat Tata Kelola

10 May 2025 - 10:39 WIB

Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal Amerika Serikat yang Pernah Jadi Misionaris di Peru

9 May 2025 - 11:33 WIB

Trending di Internasional