Menu

Mode Gelap
Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

Internasional · 10 Aug 2024 18:44 WIB ·

Ukraina Luncurkan Serangan Balasan ke Rusia, Kuasai Desa-Desa di Wilayah Perbatasan


 Ukraina Luncurkan Serangan Balasan ke Rusia, Kuasai Desa-Desa di Wilayah Perbatasan Perbesar

Suaraindo.com – Ukraina mulai melancarkan serangan balasan terhadap Rusia, berhasil menguasai beberapa desa di wilayah yang sebelumnya dikuasai Moskow sebelum perang antara kedua negara pecah. Terbaru, pasukan Ukraina telah menguasai desa-desa di wilayah Kursk yang terletak sekitar 20 km dari perbatasan dengan Ukraina, termasuk wilayah Sudzha dan Korenovo yang berjarak 8 km dari perbatasan.

Sementara itu, kebakaran besar dilaporkan terjadi di sebuah lapangan terbang militer di luar kota Lipetsk, sekitar 460 km di selatan Moskow, yang digunakan sebagai pangkalan militer untuk serangan udara ke Ukraina Timur. Menurut laporan dari AFP, empat desa di sekitar Lipetsk telah dievakuasi setelah serangan drone Ukraina yang menyebabkan enam orang terluka.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa pasukannya terlibat dalam pertempuran melawan penyerang Ukraina di wilayah Sudzha dan Korenevo. Jenderal komandan pasukan khusus Akhmat Chechnya, Apti Alaudinov, juga mengakui adanya kerugian di pihak Rusia setelah serangan mendadak Ukraina.

Ukraina mengonfirmasi serangan tersebut, termasuk pengeboman di pangkalan Lipetsk yang juga digunakan untuk menyimpan bahan peledak. Menurut Kantor Staf Umum Ukraina, mereka berhasil menghancurkan gudang yang berisi bom udara berpemandu di Lipetsk.

Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyatakan bahwa serangan Ukraina adalah respons terhadap agresi Rusia dan bahwa “perang adalah perang, dengan aturan-aturannya sendiri, di mana agresor akan menuai hasil yang setimpal.”

Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan marah atas serangan ini, dan Kepala Staf Militer Valery Gerasimov menyatakan bahwa kemajuan Ukraina di Kursk akan dihentikan dan operasi akan diselesaikan hingga “mencapai perbatasan negara Rusia.”

Meskipun para ahli skeptis terhadap nilai militer serangan Ukraina ini, mereka mengakui bahwa serangan ini berhasil sebagai strategi psikologis. Seorang peneliti di King’s College London, Jade McGlynn, menyebut serangan ini menunjukkan bahwa “garis merah” yang ditetapkan Putin tidak sekuat yang dibayangkan beberapa orang, menjadikannya sukses sebagai strategi politik.

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Indonesia–Malaysia Perkuat Kemitraan Strategis: Sepakati Solusi Ambalat hingga Dukung Palestina

29 June 2025 - 12:25 WIB

Prabowo Sambut Hangat Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Halim, Keduanya Langsung Semobil Menuju Istana

27 June 2025 - 14:37 WIB

Konflik AS-Iran Ancam Ekonomi Indonesia, Pakar Unair Soroti Risiko Energi dan Fiskal

26 June 2025 - 08:58 WIB

Parlemen Iran Setujui Penangguhan Kerja Sama dengan IAEA Usai Serangan Israel-AS

26 June 2025 - 08:56 WIB

Danantara Gandeng Rusia Bangun Industri Galangan Kapal Berbasis Energi Bersih

23 June 2025 - 11:04 WIB

Pakistan Calonkan Trump Sebagai Peraih Nobel Perdamaian

23 June 2025 - 11:01 WIB

Trending di Internasional