Jakarta – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mulai menempatkan orang-orang terdekatnya dalam posisi strategis di pemerintahan mendatang. Salah satu nama yang diangkat adalah Devin Nunes, CEO platform Truth Social yang juga mantan anggota parlemen AS. Trump menunjuk Nunes sebagai Ketua Dewan Penasihat Intelijen Presiden. Dalam perannya, Nunes akan memberikan evaluasi independen atas kinerja dan perencanaan badan intelijen AS.
“Devin akan memanfaatkan pengalamannya sebagai mantan Ketua Komite Intelijen DPR, dan peran utamanya dalam mengungkap hoax ‘Rusia, Rusia, Rusia’, untuk memberikan penilaian independen kepada saya,” tulis Trump melalui Truth Social pada Sabtu (14/12).
Selain itu, Trump menunjuk Richard Grenell, mantan Direktur Intelijen Nasional, untuk menjalankan misi khusus di kawasan yang dianggap sebagai “musuh AS,” seperti Venezuela dan Korea Utara. Grenell sebelumnya juga menjabat sebagai duta besar AS untuk Jerman dan utusan khusus dalam negosiasi damai Serbia-Kosovo.
“Ric akan terus berjuang untuk perdamaian melalui kekuatan, dan selalu mengutamakan Amerika,” tulis Trump.
Langkah Trump juga melibatkan penunjukan eksekutif IBM Troy Edgar sebagai Wakil Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri. Selain itu, Trump mengumumkan pengusaha Bill White dan Edward Walsh sebagai calon Duta Besar AS untuk Belgia dan Irlandia.
Pengangkatan ini mencerminkan pendekatan Trump yang mengutamakan loyalitas dan pengalaman orang-orang terdekatnya dalam membentuk kabinet yang strategis dan siap menghadapi tantangan global.
