Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 22 Mar 2024 12:56 WIB ·

Tiga Kali Veto Resolusi Israel-Palestina, Kini AS Ajukan Draft Resolusi Miliknya


 Tiga Kali Veto Resolusi Israel-Palestina, Kini AS Ajukan Draft Resolusi Miliknya Perbesar

Suaraindo.com – Amerika Serikat secara mengejutkan memperkenalkan sebuah draf resolusi di Dewan Keamanan PBB, yang mendesak penghentian segera kekerasan di Gaza dan pencapaian kesepakatan untuk pembebasan sandera antara Israel dan Hamas. Draf yang dijadwalkan untuk pemungutan suara pada Jumat pagi (22/3) di Dewan Keamanan, yang terdiri dari 15 negara anggota, telah menarik perhatian internasional karena langkah AS yang tidak biasa ini.

Draf resolusi tersebut, menurut dokumen yang diperoleh Reuters, meminta “gencatan senjata segera dan berkelanjutan” untuk periode enam minggu, guna melindungi warga sipil dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan. Resolusi ini juga “dengan tegas mendukung upaya diplomatik internasional,” yang dipimpin oleh AS bersama dengan Mesir dan Qatar, untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Dalam sebuah pernyataan kepada Al Arabiya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan bahwa AS telah mengajukan draf tersebut ke Dewan Keamanan PBB sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas, mengatakan, “Kami sebenarnya memiliki resolusi yang kami ajukan saat ini di hadapan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera, dan kami sangat berharap negara-negara akan mendukungnya. Saya pikir hal itu akan mengirimkan pesan yang kuat, sinyal yang kuat.”

Nate Evans, juru bicara misi AS untuk PBB, mengkonfirmasi pada hari Kamis (21/3) bahwa Dewan Keamanan akan memutuskan mengenai draf resolusi ini setelah serangkaian “berbagai putaran konsultasi” dengan anggota-anggota Dewan.

Untuk draf resolusi ini dapat disetujui, dibutuhkan minimal sembilan suara mendukung dan tidak ada veto dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu AS, Prancis, Inggris, Rusia, atau China. Ini menandai perubahan sikap dari AS, yang sebelumnya telah memveto tiga resolusi yang menyerukan gencatan senjata selama konflik lima bulan di Gaza, dengan alasan tindakan tersebut dapat mengganggu usaha mediasi AS, Mesir, dan Qatar.

Langkah AS ini mengindikasikan perubahan strategi dalam pendekatannya di PBB, di mana AS secara historis dikenal melindungi Israel. Namun, dengan abstain pada dua kesempatan, AS memungkinkan Dewan Keamanan mengadopsi resolusi yang mendukung peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan menyerukan jeda yang lebih panjang dalam pertempuran.
(BNI)

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional