Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Hukum · 18 Dec 2024 11:58 WIB ·

Tender Kereta Cepat Diduga Bermasalah, Erick Thohir Tegaskan KCIC Tidak Terlibat


 Tender Kereta Cepat Diduga Bermasalah, Erick Thohir Tegaskan KCIC Tidak Terlibat Perbesar

Suaraindo.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi dugaan persekongkolan dalam tender pengiriman rangkaian kereta (electric multiple unit/EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang tengah diinvestigasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dugaan tersebut melibatkan CRRC Sifang, bagian dari konsorsium High-Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), dengan PT Anugerah Logistik Prestasindo, selaku penyedia jasa logistik.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa dugaan persekongkolan tersebut melibatkan vendor PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), bukan KCIC itu sendiri. Erick menyatakan keyakinannya bahwa KCIC tidak akan menyalahgunakan proses tender.

“Apalagi di awal-awal saya menjabat tahun 2019, saya sudah memastikan program prioritas pembenahan Kereta Cepat berjalan sesuai aturan,” ujar Erick saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Rabu (18/12/2024).

Meski dugaan ini tidak melibatkan BUMN secara langsung, Erick memastikan bahwa Kementerian BUMN akan mengkaji kasus tersebut lebih dalam untuk menjaga tata kelola proyek Kereta Cepat.

“Masalah antar vendor tentu perlu dipelajari lebih lanjut karena ada payung hukum yang mengatur, apalagi proyek ini melibatkan kerja sama antar pemerintah (G2G),” jelasnya.

Erick juga menugaskan Deputi Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Kementerian BUMN, Robert Billitea, untuk meneliti lebih lanjut isu ini. Erick menegaskan bahwa pihak KPPU telah menunjukkan sikap kooperatif dalam penanganan kasus ini.

“Saya sudah meminta Pak Robert untuk mempelajari masalahnya. KPPU pun bekerja dengan baik, nama saya juga bersih kok,” tambahnya.

Erick menyoroti bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh sejauh ini telah menunjukkan kinerja yang baik. Ia menyebutkan tren penggunaan yang terus meningkat berpotensi membawa proyek ini mencapai titik impas pada tahun 2027.

“Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah sangat sukses, jutaan orang telah menggunakan layanan ini. Dengan tren ini, harapan untuk mencapai break-even sesuai studi pada tahun 2027 sangat besar,” pungkas Erick.

Kementerian BUMN berkomitmen memastikan transparansi dan integritas dalam proyek besar nasional ini, sekaligus mendukung keberlanjutan layanan transportasi modern di Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Dimulai Februari 2025: Cakup Pemeriksaan Fisik dan Jiwa

23 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Kesehatan