Menu

Mode Gelap
DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

Nasional · 21 Jul 2024 17:01 WIB ·

Telkom Luncurkan Platform IoT Antares untuk Energi Berkelanjutan di Industri Manufaktur


 Telkom Luncurkan Platform IoT Antares untuk Energi Berkelanjutan di Industri Manufaktur Perbesar

Suaraindo.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan solusi teknologi Internet of Things (IoT) melalui platform Antares, yang dirancang untuk mendukung energi berkelanjutan di industri manufaktur. Platform ini memungkinkan pemantauan dan pengendalian energi secara real-time, otomatisasi dan optimalisasi proses penggunaan energi, serta pengumpulan data yang efisien untuk analisis dan pelaporan energi.

EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menyatakan bahwa melalui platform Antares IoT dari Leap Telkom Digital, Telkom berkomitmen untuk menciptakan penggunaan energi berkelanjutan yang terkontrol dengan baik di industri manufaktur.

“Penggunaan teknologi IoT menjadi penting, tidak hanya untuk kemajuan bangsa di bidang ekonomi, tetapi juga untuk menjaga lingkungan kita dari emisi gas rumah kaca berlebih,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/7/2024).

Platform Antares memungkinkan identifikasi penggunaan energi yang tidak wajar dan memusatkan data dari berbagai sistem dan perangkat yang digunakan di masing-masing industri. Selain itu, Antares IoT dapat mengonversi penggunaan energi menjadi nilai emisi karbon, kompensasi karbon, dan neraca karbon untuk mendukung lingkungan yang aman dan berkelanjutan.

Komang menjelaskan bahwa banyak pelaku industri manufaktur di Indonesia masih mencatat penggunaan energi secara manual, dengan sistem manajemen energi yang belum terpusat. Hal ini menyebabkan proses analisis dan identifikasi penggunaan energi tidak dapat dilakukan secara real-time, yang mengakibatkan pemborosan energi dan potensi gangguan operasional. Proses perhitungan manual juga berisiko menyebabkan kesalahan.

“Pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia tidak hanya mendukung kemajuan bangsa, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan emisi karbon. Pelaku industri manufaktur harus memahami pentingnya mitigasi perubahan iklim serta pemantauan dan pengendalian konsumsi energi berkelanjutan,” jelasnya.

Menurut data Kementerian Perindustrian, tingkat emisi gas rumah kaca yang diproduksi sektor industri sepanjang 2022 mencapai 238,1 juta ton CO2e. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dari pelaku industri untuk menekan tingkat emisi melalui manajemen penggunaan energi yang efektif.

“Mengadopsi teknologi IoT dari platform Antares dalam manajemen energi menjadi salah satu solusi untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi operasional manufaktur,” pungkas Komang.

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

DPR Sahkan Revisi UU TNI: Perkuat Ketahanan Nasional dan Tegaskan Supremasi Sipil

21 March 2025 - 10:08 WIB

Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Dukung Optimasi Lahan di Merauke

21 March 2025 - 10:06 WIB

Visi Swasembada Pangan Prabowo: Membangun Agrinas hingga Memusatkan Penyuluh Pertanian

21 March 2025 - 10:03 WIB

Poin-poin Penting RUU TNI yang Telah Disahkan di DPR RI

20 March 2025 - 14:38 WIB

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.522 pada Pagi Hari Ini

20 March 2025 - 14:36 WIB

Libur Lebaran, Program Makan Bergizi Gratis Diliburkan dari 21 Maret – 8 April 2025

20 March 2025 - 14:34 WIB

Trending di Ekonomi