Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Internasional · 5 May 2024 21:40 WIB ·

Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel


 Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel Perbesar

Suaraindo.com – Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel, mengumumkan akan melanjutkan hanya jika tercapai “gencatan senjata permanen” di Gaza. Keputusan ini diambil pada Jumat (3/5/2024) sebagai bagian dari sanksi internasional yang bertujuan mengakhiri konflik di wilayah tersebut, menurut laporan New York Times.

Sebelumnya, Turki juga telah menghentikan perdagangan sebagai respons terhadap kekurangan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di tengah ketegangan ini, Israel mengindikasikan persiapan untuk serangan lebih lanjut di kota Rafah, Gaza, yang menurut PBB bisa berakibat fatal. Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, mengkritik keras tindakan Israel yang dianggap tanpa kompromi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam sebuah pertemuan bisnis pada hari yang sama, menyatakan bahwa Turki akan mendukung yang tertindas meskipun mungkin ada reaksi dari Barat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melalui media sosial mengecam tindakan Erdogan, menyebutnya sebagai perilaku diktatorial yang merugikan rakyat dan pengusaha Turki serta melanggar perjanjian perdagangan.

Erdogan juga telah mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan mendukung Hamas, bertemu dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada April. “Israel akan menanggung konsekuensi dari tindakan kejamnya terhadap warga Palestina,” ucap Erdogan.

Dampak internasional dari tindakan militer Israel di Gaza meningkat, dengan beberapa negara menurunkan atau memutus hubungan diplomatik, termasuk Kolombia, Bolivia, dan Belize.

Negara-negara Arab seperti Yordania dan Bahrain pun menarik duta besarnya, menanggapi kemarahan publik atas konflik yang berkepanjangan.

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia

24 January 2025 - 13:14 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Resmi Diblokir, TikTok di Amerika Serikat Menghilang dari AppStore dan PlayStore

19 January 2025 - 16:20 WIB

Donald Trump Siap Luncurkan Kebijakan Kontroversial di Masa Jabatan Kedua

17 January 2025 - 13:04 WIB

Upaya Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza

17 January 2025 - 12:56 WIB

Trending di Internasional