Menu

Mode Gelap
Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I 2025 Masih Terjaga, Pemerintah Waspadai Risiko Global Tarif Listrik April–Juni 2025 Tidak Naik, Berlaku untuk 13 Golongan Non Subsidi Rupiah Menguat, BI Lanjutkan Intervensi Stabilkan Pasar Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

Internasional · 5 May 2024 21:40 WIB ·

Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel


 Tanpa Kompromi, Turki Putuskan Hubungan Dengan Israel Perbesar

Suaraindo.com – Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel, mengumumkan akan melanjutkan hanya jika tercapai “gencatan senjata permanen” di Gaza. Keputusan ini diambil pada Jumat (3/5/2024) sebagai bagian dari sanksi internasional yang bertujuan mengakhiri konflik di wilayah tersebut, menurut laporan New York Times.

Sebelumnya, Turki juga telah menghentikan perdagangan sebagai respons terhadap kekurangan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Di tengah ketegangan ini, Israel mengindikasikan persiapan untuk serangan lebih lanjut di kota Rafah, Gaza, yang menurut PBB bisa berakibat fatal. Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, mengkritik keras tindakan Israel yang dianggap tanpa kompromi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam sebuah pertemuan bisnis pada hari yang sama, menyatakan bahwa Turki akan mendukung yang tertindas meskipun mungkin ada reaksi dari Barat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melalui media sosial mengecam tindakan Erdogan, menyebutnya sebagai perilaku diktatorial yang merugikan rakyat dan pengusaha Turki serta melanggar perjanjian perdagangan.

Erdogan juga telah mengecam tindakan militer Israel di Gaza dan mendukung Hamas, bertemu dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada April. “Israel akan menanggung konsekuensi dari tindakan kejamnya terhadap warga Palestina,” ucap Erdogan.

Dampak internasional dari tindakan militer Israel di Gaza meningkat, dengan beberapa negara menurunkan atau memutus hubungan diplomatik, termasuk Kolombia, Bolivia, dan Belize.

Negara-negara Arab seperti Yordania dan Bahrain pun menarik duta besarnya, menanggapi kemarahan publik atas konflik yang berkepanjangan.

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintahan Trump Umumkan Perombakan Besar di Kementerian Luar Negeri AS

23 April 2025 - 12:39 WIB

Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Orang, Turis Diduga Jadi Sasaran

23 April 2025 - 12:35 WIB

China Kirim Peringatan Keras Terkait Negosiasi Tarif Trump: Jangan Korbankan Kepentingan Beijing

22 April 2025 - 10:20 WIB

Amerika Serikat Soroti Larangan Ekspor Mineral Indonesia: Dinilai Tak Sejalan dengan Aturan WTO

22 April 2025 - 10:18 WIB

Indonesia-Arab Saudi Buka Peluang pengembangan Hulu Hilir Mineral

19 April 2025 - 15:39 WIB

Menag Perkenalkan Skema Murur dan Tanazul di Pelaksanaan Haji 2025

19 April 2025 - 15:33 WIB

Trending di Internasional