Menu

Mode Gelap
Pemerintah Pastikan Perlindungan WNI di Tengah Konflik Iran dan Israel, Evakuasi Siaga Realisasi MBG Tembus Rp 4,4 Triliun Pemerintah Siapkan Tambahan Rp 100 Triliun untuk Genjot Program Hingga 82,9 Juta Penerima Presiden Prabowo tetapkan empat pulau sebagai wilayah Aceh, penyelesaian polemik dituntaskan berdasarkan bukti hukum KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

Nasional · 20 Apr 2024 21:52 WIB ·

Sudirman Said : Koalisi Perubahan Tidak Lagi Solid


 Sudirman Said : Koalisi Perubahan Tidak Lagi Solid Perbesar

Suaraindo.com – Sudirman Said, co-capten tim nasional Anies-Muhaimin, mengakui bahwa solidaritas dalam Koalisi Perubahan, yang mendukung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan. Menurut Sudirman, ketegangan tersebut muncul karena adanya divergensi kepentingan internal antara para anggota koalisi.

“Dalam proses (kepentingan internal) kalau dikatakan agak renggang ya wajar lah kan fungsinya berbeda,” ungkap Sudirman pada hari Rabu, 18 April 2024.

Sudirman menjelaskan bahwa terdapat tiga entitas berbeda dalam koalisi tersebut, masing-masing dengan kepentingan internalnya sendiri. Pertama adalah Anies Baswedan, capres yang berasal dari luar partai dan memiliki agenda internal tersendiri. Kedua, koalisi partai yang mendukung Anies-Muhaimin, yang menurut Sudirman mungkin merasa telah menyelesaikan tugasnya setelah mengusung Anies sebagai capres.

“Calonnya bertanding (dalam pemilu) kemudian hasilnya begitu sekarang entitas calon yang memproses ke MK. jadi ini punya batas waktu,” tambah Sudirman, menyoroti minimnya dukungan koalisi ketika Anies menantang hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi.

Entitas ketiga adalah partai-partai politik yang memiliki otonomi dan mungkin sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan capres-cawapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau mengembangkan strategi tertentu.

“Saya sih melihatnya ini suatu normal saja dan proses transisi ini,” pungkas Sudirman, menggambarkan dinamika tersebut sebagai bagian dari proses transisi yang wajar.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemerintah Pastikan Perlindungan WNI di Tengah Konflik Iran dan Israel, Evakuasi Siaga

18 June 2025 - 12:40 WIB

Realisasi MBG Tembus Rp 4,4 Triliun Pemerintah Siapkan Tambahan Rp 100 Triliun untuk Genjot Program Hingga 82,9 Juta Penerima

18 June 2025 - 12:38 WIB

Presiden Prabowo tetapkan empat pulau sebagai wilayah Aceh, penyelesaian polemik dituntaskan berdasarkan bukti hukum

18 June 2025 - 12:36 WIB

KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta

17 June 2025 - 10:53 WIB

Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

17 June 2025 - 10:51 WIB

Presiden Prabowo Wacanakan Pelonggaran TKDN, Ekonom AS: Kebijakan yang Bagus untuk Dorong Ekonomi

17 June 2025 - 10:49 WIB

Trending di Ekonomi