Menu

Mode Gelap
Harga Tiket Pesawat yang Tak Kian Turun, Menteri BUMN : Kompleks dan Tidak Bisa Dilihat Sederhana Bukan Karena Baju Impor, Menaker Ungkap Penyebab Utama Kepailitan Sritex Danantara: Badan Investasi Baru Prabowo yang Disorot Media Asing, Mirip Temasek Singapura Eks Menteri Perdagangan Tom Lembong Resmi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula: Kronologi dan Pernyataan Kejagung Ketua DPP Nasdem : Pak Surya Paloh Tidak Mau Jadi Wantimpres

Ekonomi · 8 Jul 2024 20:08 WIB ·

Smelter Nikel PT KFI di Kalimantan Timur Siap Serap 10 Ribu Tenaga Kerja Lokal


 Smelter Nikel PT KFI di Kalimantan Timur Siap Serap 10 Ribu Tenaga Kerja Lokal Perbesar

Suaraindo.com – PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) mengungkapkan bahwa proyek smelter nikel di Desa Pendingin, Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akan mampu menyerap sekitar 10 ribu tenaga kerja lokal dalam beberapa tahun mendatang. Muhammad Ardhi Soemargo, Direktur Utama PT Nityasa Prima yang merupakan bagian dari konsorsium PT KFI, menyatakan bahwa saat ini lebih dari 1.700 tenaga kerja lokal telah dipekerjakan setelah peresmian tahap pertama pabrik smelter nikel pada September 2023.

“Di 6 tahun ke depan ada 10 ribu pekerja mereka akan memberikan multiplier effect,” ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VII DPR, Senin (8/7/2024).

Ardhi menjelaskan bahwa proyek smelter ini adalah pabrik smelter nikel pertama di Kalimantan Timur dengan total nilai investasi sekitar Rp 30 triliun. Investasi ini mencakup tidak hanya proyek smelter feronikel, tetapi juga beberapa proyek lainnya seperti smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), pabrik stainless steel, dan pabrik baterai nikel lithium yang memproses nikel cobalt sulfat.

Menurut Ardhi, smelter nikel yang sudah beroperasi saat ini menggunakan teknologi RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace) tercanggih dengan total 18 line smelter yang akan dibangun, memiliki kapasitas produksi 1,41 juta ton feronikel per tahun dengan kandungan 11,50% logam nikel (Ni).

“Kami akan terus membangun sampai dengan 18 line tersebut bisa terealisasi. Yang seperti Pak Ketua sampaikan tadi Rp 30 triliun,” kata Ardhi.

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harga Tiket Pesawat yang Tak Kian Turun, Menteri BUMN : Kompleks dan Tidak Bisa Dilihat Sederhana

31 October 2024 - 12:22 WIB

Bukan Karena Baju Impor, Menaker Ungkap Penyebab Utama Kepailitan Sritex

31 October 2024 - 11:42 WIB

Danantara: Badan Investasi Baru Prabowo yang Disorot Media Asing, Mirip Temasek Singapura

31 October 2024 - 11:39 WIB

Eks Menteri Perdagangan Tom Lembong Resmi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula: Kronologi dan Pernyataan Kejagung

31 October 2024 - 11:34 WIB

Ketua DPP Nasdem : Pak Surya Paloh Tidak Mau Jadi Wantimpres

30 October 2024 - 16:08 WIB

BPK Temukan Potensi Kekurangan Setoran Pajak Rp 5,82 Triliun untuk Tahun 2023

30 October 2024 - 15:34 WIB

Trending di Hukum