Menu

Mode Gelap
Pemimpin Senior Hizbullah Hashem Safieddine Hilang Pasca Serangan Udara Israel Ramalan Asing Terkait Kepemimpinan Prabowo: Stabilitas Ekonomi dan Tantangan Fiskal Rusdi Kirana Fokus di MPR, Ini Dampaknya bagi Lion Air KKP Dukung Indonesia Emas 2045: Kampanye Protein Ikan di Yogyakarta untuk Generasi Sehat dan Tangguh BPJPH Tegaskan Tidak Ada Perbedaan Kriteria Sertifikat Halal antara Jalur Self-Declare dan Reguler

Internasional · 13 Sep 2024 19:46 WIB ·

Sekolah Pengungsian Gaza Kembali Diserang, 18 Orang Tewas Termasuk 6 Staf PBB


 Sekolah Pengungsian Gaza Kembali Diserang, 18 Orang Tewas Termasuk 6 Staf PBB Perbesar

Suaraindo.com – Gaza, Nuseirat Refugee Camp – Serangan udara Israel yang menghantam sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza, menewaskan enam staf PBB pada Rabu (12/9). Sekolah al-Jaouni, yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat, telah beberapa kali menjadi sasaran serangan sejak konflik dimulai, dengan lebih dari 12.000 warga Palestina yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak, berlindung di sana.

Serangan ini juga menewaskan 18 orang lainnya dan menyebabkan atap salah satu tempat penampungan runtuh, sehingga para korban terjebak di bawah reruntuhan. UNRWA menyatakan bahwa insiden ini adalah yang paling mematikan bagi staf mereka dalam satu serangan tunggal. Hingga kini, setidaknya 220 staf UNRWA telah kehilangan nyawa sejak konflik dimulai.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk serangan ini dan menyebutnya sebagai “pelanggaran dramatis terhadap hukum humaniter internasional”. Dalam pernyataan yang diposting di media sosial, ia menegaskan bahwa situasi di Gaza “tidak dapat diterima”. Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa sekolah tersebut digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendali, sementara Hamas menyangkal tuduhan ini.

Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, mengungkapkan rasa frustrasinya dengan menyatakan bahwa staf kemanusiaan, fasilitas, dan operasi mereka telah diabaikan secara terang-terangan sejak awal perang. “Pembunuhan yang tak berujung dan tidak masuk akal, hari demi hari,” katanya.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan menekankan bahwa “pembantaian di Gaza harus dihentikan”. WHO baru-baru ini melakukan evakuasi medis terbesar dari Gaza, mengangkut 97 pasien yang sakit parah dan 155 pendamping ke Uni Emirat Arab untuk perawatan.

Serangan ini kembali memicu kecaman internasional terhadap Israel, yang telah berulang kali dituduh menyerang fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah selama ofensifnya di Jalur Gaza. Lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas, dan lebih dari 95.000 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemimpin Senior Hizbullah Hashem Safieddine Hilang Pasca Serangan Udara Israel

6 October 2024 - 19:20 WIB

Ramalan Asing Terkait Kepemimpinan Prabowo: Stabilitas Ekonomi dan Tantangan Fiskal

6 October 2024 - 19:09 WIB

Israel Hancurkan Pangkalan Minyak Prancis Usai Macron Tolak Serangan ke Lebanon, Ketegangan Memuncak

6 October 2024 - 17:15 WIB

Bagnaia Juara MotoGP Jepang 2024, Jorge Martin Urutan Kedua, dan disusul Marquez pada Urutan Ketiga

6 October 2024 - 14:57 WIB

Indonesia Naik Kelas di Indeks Inovasi Global, Meningkatkan Posisi di Antara Negara Paling Inovatif

5 October 2024 - 18:11 WIB

Media Asing Soroti Reformasi Jokowi dan Modal Prabowo Bawa Indonesia Lepas dari Jebakan Kelas Menengah

5 October 2024 - 17:53 WIB

Trending di Internasional