Suaraindo.com – Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) untuk Februari 2024 mengungkapkan perbedaan mencolok dalam gaji buruh antarsektor di Indonesia, dengan rata-rata nasional sebesar Rp3,04 juta. Sektor keuangan dan asuransi menduduki puncak dengan gaji rata-rata tertinggi sebesar Rp 5,15 juta, disusul oleh pertambangan dan pengadaan listrik dan gas. Sementara itu, sektor informasi dan komunikasi, serta real estat, juga menawarkan gaji yang kompetitif.
Namun, sektor seperti administrasi pemerintahan, pengangkutan, dan aktivitas kesehatan, meski menawarkan gaji yang lebih baik dibandingkan sektor pendidikan, konstruksi, dan perdagangan, masih jauh di bawah ekspektasi banyak lulusan. Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, menyoroti diskrepansi antara harapan upah yang diinginkan oleh lulusan dan kenyataan yang ada di lapangan.
“Kami sering melihat fenomena over education under skill, di mana lulusan sarjana memiliki kualifikasi tinggi tapi keterampilan yang tidak memadai, yang kemudian mempengaruhi ekspektasi upah mereka. Banyak lulusan berharap upah yang lebih tinggi karena investasi yang telah dikeluarkan untuk pendidikan, namun sayangnya, nilai upah yang ditawarkan oleh perusahaan seringkali lebih rendah, membuat mereka enggan menerima pekerjaan yang tersedia,” jelas Denni.
Ini menunjukkan pentingnya keselarasan antara pendidikan dan kebutuhan industri agar lulusan dapat memiliki ekspektasi yang realistis tentang peluang kerja dan upah mereka di masa depan.