Menu

Mode Gelap
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Status Pengemudi Ojek Online, Tunggu Persetujuan Menteri Baru Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina Erick Thohir Pastikan Misa Paus Fransiskus di GBK Tak Ganggu Persiapan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sri Mulyani Ungkap Usulan Kenaikan Anggaran Kementerian dan Lembaga pada RAPBN 2025

Internasional · 1 Sep 2024 16:18 WIB ·

Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod


 Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod Perbesar

Suaraindo.com – Serangan yang diduga dilancarkan oleh Ukraina di kota Belgorod, Rusia barat daya pada Jumat (30/8/2024) mengakibatkan lima orang tewas dan 46 orang terluka.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, 37 korban, termasuk tujuh anak-anak, telah dirawat di rumah sakit. Kondisi salah satu anak dilaporkan serius setelah menjalani operasi, sementara dua orang dewasa sedang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Moskow untuk perawatan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (31/8/2024) menyebut serangan Ukraina sebagai tindakan teror yang terencana dengan baik, dan menuduh Ukraina menggunakan bom curah dalam serangan tersebut.

Menurut kementerian, serangan ini juga merusak rumah-rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut, dengan peluncur roket ganda yang digunakan dilaporkan merupakan buatan Ceko.

Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi bahwa mereka telah membuka kasus pidana terkait insiden ini dan bersumpah untuk menghukum pelaku sesuai hukum.

Rusia mengkritik negara-negara Barat, menuduh mereka menutup mata terhadap “kekejaman berdarah” dan memasok Ukraina dengan senjata mematikan. Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi terkait untuk mengecam serangan tersebut dan menjauhkan diri dari apa yang mereka sebut sebagai “rezim Kiev dan kurator Baratnya.”

Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan ketegangan yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus.” Kedua belah pihak saling menuduh melanggar hukum internasional dan menargetkan warga sipil dalam konflik yang sedang berlangsung ini.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia

8 September 2024 - 12:01 WIB

China Sebut Indonesia dalam Peringatan Terhadap Barat di Tengah Ketegangan Perang Rusia-Ukraina

8 September 2024 - 11:59 WIB

Inggris Tangguhkan Lisensi Ekspor Senjata ke Israel karena Risiko Pelanggaran Hukum Humaniter

4 September 2024 - 11:48 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus: Sejarah Baru Setelah 35 Tahun

3 September 2024 - 09:28 WIB

Komitmen Indonesia Tidak Berubah Sejak Konferensi Asia-Afrika 1955

3 September 2024 - 09:26 WIB

Presiden RI Buka HLF MSP dan IAF 2024, Serukan Penguatan Solidaritas Global

3 September 2024 - 09:24 WIB

Trending di Internasional