Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Internasional · 1 Sep 2024 16:18 WIB ·

Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod


 Rusia Kecam Serangan Ukraina di Kota Belgorod Perbesar

Suaraindo.com – Serangan yang diduga dilancarkan oleh Ukraina di kota Belgorod, Rusia barat daya pada Jumat (30/8/2024) mengakibatkan lima orang tewas dan 46 orang terluka.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan bahwa dari jumlah tersebut, 37 korban, termasuk tujuh anak-anak, telah dirawat di rumah sakit. Kondisi salah satu anak dilaporkan serius setelah menjalani operasi, sementara dua orang dewasa sedang dipersiapkan untuk dipindahkan ke Moskow untuk perawatan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (31/8/2024) menyebut serangan Ukraina sebagai tindakan teror yang terencana dengan baik, dan menuduh Ukraina menggunakan bom curah dalam serangan tersebut.

Menurut kementerian, serangan ini juga merusak rumah-rumah dan infrastruktur di wilayah tersebut, dengan peluncur roket ganda yang digunakan dilaporkan merupakan buatan Ceko.

Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi bahwa mereka telah membuka kasus pidana terkait insiden ini dan bersumpah untuk menghukum pelaku sesuai hukum.

Rusia mengkritik negara-negara Barat, menuduh mereka menutup mata terhadap “kekejaman berdarah” dan memasok Ukraina dengan senjata mematikan. Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi terkait untuk mengecam serangan tersebut dan menjauhkan diri dari apa yang mereka sebut sebagai “rezim Kiev dan kurator Baratnya.”

Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan ketegangan yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus.” Kedua belah pihak saling menuduh melanggar hukum internasional dan menargetkan warga sipil dalam konflik yang sedang berlangsung ini.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia

24 January 2025 - 13:14 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Resmi Diblokir, TikTok di Amerika Serikat Menghilang dari AppStore dan PlayStore

19 January 2025 - 16:20 WIB

Donald Trump Siap Luncurkan Kebijakan Kontroversial di Masa Jabatan Kedua

17 January 2025 - 13:04 WIB

Upaya Netanyahu Kubur Harapan Gencatan Senjata di Gaza

17 January 2025 - 12:56 WIB

Trending di Internasional