Suaraindo.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat signifikan pada perdagangan hari ini, 19 Agustus 2024. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup pada level Rp15.545/US$, menguat 0,89% dibandingkan penutupan sebelumnya, mencapai titik terkuatnya selama enam bulan terakhir. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) melemah 0,32% ke level 102,140.
Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh dinamika sentimen domestik, termasuk reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melantik sejumlah menteri baru untuk mempersiapkan transisi pemerintahan yang lebih lancar. Beberapa menteri yang digantikan dalam reshuffle ini termasuk Yasonna Laoly (Menkumham) dan Arifin Tasrif (Menteri ESDM), yang digantikan oleh Supratman Andi Agtas dan Bahlil Lahadalia.
Dinamika politik yang semakin memanas karena reshuffle ini turut mempengaruhi pergerakan rupiah, diiringi oleh sentimen positif dari luar negeri. Pasar memantau peluang penurunan suku bunga oleh The Fed, yang turut mendorong penguatan rupiah.
Investor asing juga terus membanjiri pasar keuangan Indonesia, dengan transaksi beli neto mencapai Rp9,67 triliun per 12-15 Agustus 2024, yang mencakup pasar Surat Berharga Negara (SBN), saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).