Suaraindo.com – Militer Polandia telah memobilisasi seluruh kekuatan tempurnya sebagai respons terhadap sebuah insiden di mana mereka menyatakan bahwa sebuah rudal jelajah Rusia sempat memasuki wilayah udaranya.
Hal ini terjadi pada konteks serangan luas Rusia ke Ukraina, yang meliputi peluncuran 57 rudal dan drone pada hari Minggu (24/3/2024), menargetkan Kyiv dan area Lviv di Ukraina barat. Dari jumlah tersebut, Angkatan Udara Ukraina berhasil menetralkan 18 dari 29 rudal dan 25 dari 28 drone.
Kyiv, ibu kota Ukraina, mengalami beberapa ledakan pada pagi hari tersebut. “Beberapa ledakan mengguncang Kyiv pada Minggu pagi, dengan pasukan pertahanan udara Ukraina menghancurkan sekitar selusin rudal yang diluncurkan Rusia di ibu kota dan sekitarnya,” ujar Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, melalui Telegram, menambahkan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil.
Rusia, yang telah mengintensifkan serangan terhadap Ukraina, dikatakan sebagai aksi balasan atas serangan Ukraina terhadap pemilihan presiden Rusia yang baru saja berlangsung. Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget Brink, mengecam serangan tersebut melalui media sosial X.
“Untuk pagi ketiga menjelang fajar minggu ini, seluruh Ukraina berada dalam siaga udara dan telah disarankan untuk mencari perlindungan,” mencatat bahwa Rusia melancarkan serangan tanpa memperdulikan nyawa sipil dan melanggar hukum internasional. Rusia belum memberikan tanggapan atas komentar ini.
Militer Polandia mengungkapkan bahwa rudal Rusia tersebut menerobos ruang udara Polandia di dekat kota Oserdow selama 39 detik dan diketahui oleh radar militer, “Benda tersebut memasuki ruang angkasa Polandia di dekat kota Oserdow (Provinsi Lublin) dan berada di sana selama 39 detik,” kata angkatan bersenjata melalui X.
Kejadian ini memicu Polandia dan sekutunya untuk mengaktifkan kekuatan udara guna mengamankan wilayah udara Polandia.
Di sisi lain, Walikota Lviv, Andriy Sadovyi, melalui Telegram, menginformasikan bahwa Lviv sendiri tidak diserang tetapi wilayah lebih luas di sekitarnya menjadi target serangan rudal dan drone yang menargetkan infrastruktur vital.
(BNI)