Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Ekonomi · 11 Sep 2024 19:14 WIB ·

RAPBN 2025 Siap Disahkan, Ada Perubahan Alokasi Anggaran K/L dan Non K/L


 RAPBN 2025 Siap Disahkan, Ada Perubahan Alokasi Anggaran K/L dan Non K/L Perbesar

Suaraindo.com – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 akan segera disahkan menjadi APBN pekan depan. Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengungkapkan bahwa RAPBN 2025 akan ditetapkan oleh DPR pada minggu depan.

“Mudah-mudahan akan diketok oleh DPR di minggu depan,” kata Thomas di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Dalam pembahasan terakhir dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR pada Selasa (10/9/2024), terjadi sedikit perubahan pada RAPBN 2025 dari rancangan semula. Perubahan ini terutama terkait dengan peningkatan alokasi anggaran belanja kementerian atau lembaga (K/L), yang diiringi dengan penyusutan anggaran belanja non K/L.

Meski ada perubahan dalam alokasi anggaran, defisit anggaran tetap dijaga sesuai dengan rancangan awal, yaitu sebesar Rp 616,2 triliun atau setara 2,53% dari produk domestik bruto (PDB). Pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 3.005,13 triliun, sementara belanja negara telah disepakati sebesar Rp 3.621,31 triliun.

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan yang ditargetkan terkumpul sebesar Rp 2.490,91 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 513,64 triliun. Sementara itu, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.701,44 triliun, dan transfer ke daerah sebesar Rp 919,87 triliun.

Peningkatan belanja K/L yang menjadi Rp 1.160,08 triliun, dari postur sementara Rp 1.094,65 triliun, terjadi setelah Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono pada Senin (9/9/2024). Sebagai akibatnya, belanja non K/L berkurang menjadi Rp 1.541,35 triliun dari sebelumnya Rp 1.606,78 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan signifikan dalam belanja K/L, hal ini tidak akan mengubah defisit anggaran. Perubahan ini hanya menggeser pos alokasi anggaran dari belanja non K/L ke belanja K/L.

“Jadi ada peningkatan signifikan, dengan sendirinya belanja non K/L dari Rp 1.606,8 triliun jadi Rp 1.541,4 triliun,” kata Isa, menambahkan bahwa pengelolaan belanja lainnya berkurang karena sebagian sudah digeser ke belanja K/L.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Dimulai Februari 2025: Cakup Pemeriksaan Fisik dan Jiwa

23 January 2025 - 16:12 WIB

Trending di Kesehatan