Menu

Mode Gelap
KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029 Presiden Prabowo Wacanakan Pelonggaran TKDN, Ekonom AS: Kebijakan yang Bagus untuk Dorong Ekonomi Pemerintah Andalkan Stimulus dan Belanja Negara Jaga Pertumbuhan Ekonomi 2025 Yusril: Penyelesaian Sengketa Empat Pulau Tunggu Kesepakatan Aceh dan Sumut

Internasional · 17 May 2025 11:57 WIB ·

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional


 Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional Perbesar

Suaraindo.com – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mengintensifkan agenda diplomasi luar negeri dengan menerima kunjungan kehormatan dari sejumlah duta besar negara sahabat selama pekan ketiga Mei 2025. Pertemuan-pertemuan tersebut mencerminkan langkah aktif pemerintah Indonesia dalam memperkokoh kerja sama strategis di berbagai sektor, mulai dari pertahanan, ekonomi hijau, energi, hingga diplomasi kawasan. Dalam pertemuan dengan Duta Besar Selandia Baru, Phillip Taula, Menlu Sugiono menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat Kemitraan Komprehensif Indonesia–Selandia Baru, termasuk melalui implementasi Plan of Action 2025–2029 dan penyelenggaraan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-12 di Jakarta pada paruh kedua 2025. Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kerja sama people-to-people serta peran strategis Selandia Baru dalam menciptakan tatanan Indo-Pasifik yang damai dan inklusif.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Italia, Roberto Colaminè, Menlu Sugiono membahas penguatan kerja sama di sektor ekonomi dan pertahanan. Sugiono menekankan bahwa Italia merupakan mitra penting dalam mendorong transformasi menuju ekonomi hijau, kemandirian teknologi, dan penguatan industri strategis nasional. Kerja sama pertahanan antara kedua negara pun diarahkan untuk tidak hanya fokus pada pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga mencakup transfer teknologi dan produksi bersama. Di bidang ekonomi, Indonesia mengundang Italia untuk meningkatkan investasinya dalam sektor energi terbarukan, kendaraan listrik, pertanian, dan infrastruktur, seiring dengan lonjakan investasi Italia sebesar 46% pada tahun 2024, mencapai USD 70,5 juta.

Adapun Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir, turut menerima kunjungan Wakil Menlu Korea Selatan, Kim Hong Kyun, yang menegaskan keberlanjutan Special Strategic Partnership antara Indonesia dan Republik Korea, meskipun ROK sedang dalam masa transisi menjelang Pemilu Presiden 3 Juni 2025. Kedua pihak sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi dan pertahanan teknologi, dengan saling mendorong keterlibatan strategis antarpemimpin negara.

Diplomasi intensif juga dilakukan dengan Australia, yang ditandai dengan pertemuan Menlu Sugiono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, sehari setelah kunjungan resmi Perdana Menteri Anthony Albanese ke Jakarta. Dalam pertemuan ini, Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk menindaklanjuti berbagai kesepakatan strategis yang dicapai, termasuk penandatanganan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif 2025–2029 oleh Menlu RI dan Menlu Australia Penny Wong. Kerja sama tersebut meliputi sektor-sektor prioritas seperti pertahanan, ketahanan pangan, energi, ekonomi, dan hubungan antarwarga, sekaligus menjadi acuan penyelarasan program Asta Cita dan Strategi Ekonomi Australia di Asia Tenggara 2040.

Tak kalah penting, Menlu Sugiono juga menerima Duta Besar Azerbaijan, Ramil Rzayev Abil Oglu, untuk membahas peluang kerja sama bilateral, khususnya di bidang energi. Azerbaijan dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional Indonesia. Untuk itu, Sugiono mendorong penguatan kerja sama antara Pertamina dan BUMN migas Azerbaijan, SOCAR, serta peningkatan mekanisme kunjungan pejabat tinggi guna membuka potensi kolaborasi baru. Kerja sama parlemen antarnegara juga diharapkan mampu memperkuat landasan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Rangkaian diplomasi tingkat tinggi ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menjalin kemitraan strategis global yang adaptif terhadap tantangan geopolitik dan sejalan dengan kepentingan nasional. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, diplomasi Indonesia tampil proaktif dan berorientasi pada hasil konkret demi mewujudkan transformasi ekonomi, kemandirian pertahanan, dan posisi strategis Indonesia di kancah internasional.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

KKP Kembangkan Kampung Nelayan Merah Putih, Targetkan Pemantauan Real-Time dari Jakarta

17 June 2025 - 10:53 WIB

Danantara Targetkan Pendapatan Rp 13 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

17 June 2025 - 10:51 WIB

Presiden Prabowo Wacanakan Pelonggaran TKDN, Ekonom AS: Kebijakan yang Bagus untuk Dorong Ekonomi

17 June 2025 - 10:49 WIB

Pemerintah Andalkan Stimulus dan Belanja Negara Jaga Pertumbuhan Ekonomi 2025

16 June 2025 - 12:39 WIB

Yusril: Penyelesaian Sengketa Empat Pulau Tunggu Kesepakatan Aceh dan Sumut

16 June 2025 - 12:37 WIB

Presiden Prabowo Awali Kunjungan Kenegaraan di Singapura, Lanjut ke Rusia Pekan Ini

16 June 2025 - 12:35 WIB

Trending di Internasional