Menu

Mode Gelap
Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi 352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

Internasional · 3 Dec 2024 09:28 WIB ·

Putin Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota Tetap BRICS, Proses Bisa Dipercepat


 Putin Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota Tetap BRICS, Proses Bisa Dipercepat Perbesar

Suaraindo.com – Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bersedia membantu Indonesia menjadi anggota tetap BRICS, sebuah organisasi kerja sama ekonomi yang saat ini terdiri dari sembilan negara, termasuk Rusia, China, dan India. Hal ini disampaikan Sugiono saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12).

“Saya sempat berbincang dengan Presiden Putin waktu itu dan Menteri Luar Negeri [Sergey] Lavrov bahwa mereka akan membantu aksepsi (penerimaan) Indonesia ke BRICS dan bisa mempercepat prosesnya,” kata Sugiono. Dukungan tersebut merupakan respons atas ketertarikan Indonesia untuk bergabung dalam kelompok yang dinilai sebagai tandingan G7.

Sugiono sebelumnya telah menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, pada Oktober lalu sebagai perwakilan Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan secara resmi minat Indonesia untuk menjadi anggota penuh organisasi tersebut.

Proses untuk menjadi anggota tetap BRICS melibatkan beberapa tahapan. Sugiono menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada tahap awal sebagai “negara yang tertarik” (interested country). Jika proses berjalan lancar, Indonesia akan melanjutkan ke tahap berikutnya hingga mendapatkan persetujuan penuh dari semua anggota tetap.

Menanggapi kekhawatiran terkait keanggotaan di BRICS, Sugiono menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mengorbankan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. “Masuknya Indonesia ke BRICS tidak bisa diartikan sebagai keberpihakan Indonesia ke kekuatan tertentu, tetapi lebih ke bridge builder [penengah],” jelasnya. Ia menambahkan bahwa keanggotaan BRICS dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain global yang independen.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pagar Laut dan Reklamasi: Konflik Ekosistem vs Kepentingan Modal

24 January 2025 - 13:25 WIB

Ekstradisi Paulus Tannos: Harapan Baru dalam Perjuangan Melawan Korupsi

24 January 2025 - 13:23 WIB

352 Sekolah Tutup, Bangkok di Peringkat Kota Tercemar Dunia

24 January 2025 - 13:14 WIB

Gekrafs Papua Pegunungan Rayakan HUT ke-6 dengan Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

23 January 2025 - 16:35 WIB

Amnesti Papua: Harapan Baru atau Sekadar Langkah Simbolis?

23 January 2025 - 16:34 WIB

Pengamat HAM Dukung Juha Christensen Jadi Mediator Konflik Papua: Momentum Perdamaian Baru

23 January 2025 - 16:32 WIB

Trending di Internasional