Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 5 Mar 2025 11:30 WIB ·

Prabowo Targetkan Lonjakan Penerimaan Pajak dan Reformasi Fiskal Besar-besaran


 Prabowo Targetkan Lonjakan Penerimaan Pajak dan Reformasi Fiskal Besar-besaran Perbesar

Suaraindo.com – Presiden Prabowo Subianto menargetkan peningkatan signifikan dalam rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta keseluruhan pendapatan negara selama lima tahun masa kepemimpinannya. Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Dalam dokumen tersebut, pemerintah menargetkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB mencapai 11,52%-15%, sedangkan rasio keseluruhan pendapatan negara atau revenue ratio ditetapkan di kisaran 13,75%-18%. Target ini naik cukup tajam dibanding realisasi pada 2024 yang hanya 10,07% untuk tax ratio dan 12,82% untuk revenue ratio. Bahkan, target untuk 2025 masih di angka 10,24% dan 12,36%.

Pemerintah menilai peningkatan ini penting untuk memperluas ruang fiskal dalam membiayai pembangunan, mengingat saat ini rasio perpajakan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Pada 2023, tax ratio Indonesia hanya 10,3% dari PDB, lebih rendah dibandingkan Inggris (27,3%), Meksiko (14,3%), Brasil (14,2%), dan Kanada (14,0%).

Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak

Untuk mencapai target yang ambisius ini, pemerintahan Prabowo merancang beberapa strategi utama, antara lain:

1. Implementasi sistem administrasi perpajakan baru melalui Core Tax Administration System untuk meningkatkan efisiensi pemungutan pajak.

2. Reformasi perpajakan progresif guna meningkatkan kepatuhan dan memudahkan wajib pajak.

3. Penegakan hukum yang lebih ketat terhadap penghindaran pajak.

4. Simplifikasi proses bisnis dan perbaikan tata kelola kelembagaan dalam administrasi perpajakan.

5. Ekstensifikasi dan intensifikasi objek cukai, termasuk kenaikan bertahap tarif cukai hasil tembakau serta perbaikan struktur tarifnya untuk mendukung kesehatan masyarakat.

6. Pemberian insentif pajak yang lebih tepat sasaran, khususnya bagi sektor prioritas seperti riset, inovasi, teknologi tinggi (semikonduktor, energi bersih), serta industri manufaktur berorientasi ekspor.

7. Percepatan digitalisasi administrasi perpajakan di daerah guna meningkatkan optimalisasi penerimaan di tingkat lokal.

Pembentukan Badan Penerimaan Negara

Untuk mencapai rasio penerimaan negara terhadap PDB sebesar 23%, pemerintahan Prabowo juga berencana mendirikan Badan Penerimaan Negara (BPN) pada periode 2025-2029. Lembaga ini bertujuan memperkuat pengelolaan penerimaan pajak dan non-pajak, sekaligus mengoptimalkan reformasi birokrasi dalam sektor perpajakan.

BPN ini akan menjadi bagian dari Prioritas Nasional 7, yang berfokus pada reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta penguatan pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi, dan penyelundupan.

Mewujudkan Target Negara Maju

Reformasi fiskal yang dicanangkan Prabowo juga menargetkan:

Ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan perpajakan,

Optimalisasi penerimaan negara bukan pajak, serta

Peningkatan kesejahteraan ASN melalui konsep total reward berbasis kinerja.

Pemerintah berkomitmen memastikan peningkatan penerimaan negara yang optimal tanpa menghambat investasi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam sebagai sumber utama pendapatan negara.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam