Suaraindo.com – Kabinet Prabowo Subianto hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Bocoran-bocoran tipis terkait siapa sosok yang akan mengisi kabinet Prabowo sudah mulai terkuak di masyarakat.
Bocoran ini disampaikan langsung oleh Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Muzani menyebutkan calon-calon menteri Prabowo juga sudah mulai dipanggil satu per satu. Dia mengatakan nomenklatur terkait kabinet juga sudah disusun.
“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil,” ujar Muzani.
Muzani mengatakan ada menteri dari kabinet Indonesia Maju yang dipanggil Jokowi. Namun dia tak menyebutkan detail siapa menteri di kabinet Jokowi yang sudah dipanggil Prabowo.
Prabowo mengungkapkan bahawa dirinya akan bersama koalisi besar dalam lima tahun ke depan. Maka jangan heran apabila nanti kabinet tampak gemuk.
“Saya ingin bentuk pemerintahan persatuan yang kuat terpaksa koalisinya besar,” ungkap Prabowo.
“Nanti dbilang kabinet prabowo kabinet gemuk, banyak ya. Negara kita besar bung,” tegasnya.
Menurut Prabowo, untuk mengurus Indonesia seluas ini memang dibutuhkan jumlah menteri yang banyak. Apalagi masalah yang dihadapi terbilang kompleks.
“Negara kita luas nya sama dengan eropa, eropa 27 negara kita 1 negara,” ujarnya.
Meski demikian, Prabowo tidak ingin disebut otoriter. Prabowo juga akan merangkul semua kelompok dari wilayah Indonesia barat, tengah dan timur. “Kalau kita negara otoriter, hanya 1 partai ya bisa, jalankan negara ini hanya 20 menteri 24 menteri,” terang Prabowo.
Sebelumnya Prabowo juga menjelaskan bahwa dirinya akan mengambil menteri era kabinet Presiden Jokowi, karena merupakan orang terbaik.
“Kalau kita mau menyusun dan memilih tim sepakbola timnas sepakbola apa yang dicari? adalah pemain terbaik, kita tidak pikirkan orang tuanya siapa, agamanya apa, sukunya apa, rasnya apa, tapi dia mampu atau tidak dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak, mampu atau tidak dia deliver berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat nah itu yang kita cari,” kata Prabowo.
“Pak Jokowi pun demikian mencari yang terbaik, saya pun demikian dan kalau kebetulan orangnya masih bagus pasti kita minta ikut lagi,” sambungnya.