Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Ekonomi · 1 Apr 2025 14:23 WIB ·

Potret Daya Beli Mulai Lemah di Tengah Tantangan Ekonomi RI


 Potret Daya Beli Mulai Lemah di Tengah Tantangan Ekonomi RI Perbesar

Suaraindo.com – Gejolak pasar Indonesia semakin memperburuk kekhawatiran ekonomi yang mempengaruhi sentimen di kalangan konsumen, pelaku usaha, dan investor ritel menjelang hari raya terbesar di Asia Tenggara.

Benedicta Alvinta, seorang mantan marketing strategist di Yogyakarta, Jawa Tengah, mengatakan bahwa penurunan tajam di pasar saham Indonesia merugikan portofolio investasinya yang sebagian besar terdiri dari saham, obligasi ritel, reksadana, dan emas.

“Meskipun saya masih yakin IHSG akan pulih dalam jangka panjang, saya kini lebih berhati-hati dalam berinvestasi karena kurangnya keyakinan terhadap prospek ekonomi,” ujarnya.

Diperkirakan, sejumlah besar orang Indonesia akan mengurangi perjalanan mereka selama libur Idul Fitri tahun ini, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan, maupun pulau-pulau lainnya, akibat penurunan kepercayaan terhadap keadaan ekonomi. Pemangkasan anggaran, kebijakan pengeluaran populis, serta ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto turut memperburuk situasi.

IHSG baru-baru ini mencatatkan penurunan intraday terbesar dalam lebih dari satu dekade dan menjadi salah satu indeks saham dengan kinerja terburuk di dunia tahun ini. Pada 25 Maret, nilai tukar rupiah juga turun ke posisi terendah sejak krisis keuangan Asia di akhir 1990-an.

Saat ini, pasar domestik sedang libur lebih dari seminggu untuk merayakan berakhirnya bulan puasa Ramadan.

Perkembangan ekonomi yang pesimis tercermin dari kondisi jalanan yang lebih sepi dari biasanya. Kementerian Perhubungan memprediksi sekitar 146 juta orang akan mudik pada 2025, menurun lebih dari 45 juta dibandingkan tahun lalu.

Berbagai faktor yang menekan rumah tangga dalam beberapa bulan terakhir meliputi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor tekstil, penurunan harga nikel, serta pelemahan nilai tukar rupiah.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang

19 May 2025 - 14:43 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok

19 May 2025 - 14:40 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Kebakaran Besar di Pabrik Karet Padang, Aparat Amankan Lokasi dan Bantu Evakuasi

18 May 2025 - 15:06 WIB

Trending di Bencana Alam