Menu

Mode Gelap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 4,87%, Mendagri: Lebih Baik dari AS dan Jepang Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah 25 Ribu Pengemudi Ojol Siap Nonaktifkan Aplikasi Selama 24 Jam Besok Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

Internasional · 23 Mar 2025 14:24 WIB ·

Pimpinan Hamas Tewas Saat Sedang Sholat


 Pimpinan Hamas Tewas Saat Sedang Sholat Perbesar

Suaraindo.com – Konflik antara Israel dan Hamas kembali memanas setelah serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza Selatan, menewaskan pemimpin politik Hamas, Salah al-Bardaweel, bersama istrinya pada Minggu. Media pro-Hamas melaporkan bahwa serangan itu menargetkan tenda tempat tinggal mereka saat Bardaweel sedang melaksanakan salat. Namun, hingga kini, pihak Israel belum memberikan komentar resmi terkait serangan ini.

Dalam pernyataannya, Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan terhadap Bardaweel dan berjanji bahwa kematiannya akan terus memicu perlawanan mereka. “Darahnya, darah istri dan para syuhada, akan terus menyulut pertempuran, pembebasan, dan kemerdekaan. Musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan kemauan kami,” ungkap Hamas.

Penasihat media kepemimpinan Hamas, Taher Al-Nono, menyampaikan belasungkawa atas kematian Bardaweel melalui laman Facebook-nya. Serangan ini terjadi setelah dua bulan kondisi relatif tenang, yang kini kembali diwarnai serangan udara dan darat oleh Israel di Jalur Gaza. Ledakan terdengar di seluruh Gaza, mencakup wilayah utara, tengah, dan selatan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kembali bahwa tujuan utama operasi ini adalah untuk menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan, serta memaksa kelompok tersebut untuk menyerahkan sandera yang masih mereka tahan. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 400 orang tewas dalam serangan terbaru ini, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.

Di kota Rafah, pesawat Israel juga mengebom sebuah rumah, menyebabkan sejumlah korban luka. Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menolak berunding untuk mengakhiri perang, tetapi menyatakan bahwa mereka tetap terbuka untuk negosiasi berdasarkan proposal yang diajukan oleh Witkoff.

Meningkatnya intensitas serangan ini telah memicu seruan dari berbagai negara untuk segera memberlakukan gencatan senjata. Inggris, Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Israel untuk mengizinkan kembali masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sementara itu, Israel tetap membatasi masuknya barang-barang ke wilayah tersebut, dengan tuduhan bahwa Hamas menyalahgunakan bantuan untuk kepentingan mereka sendiri—klaim yang telah dibantah oleh Hamas

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Rangkaian Diplomasi Menlu Sugiono: Memperkuat Kemitraan Strategis Global untuk Kepentingan Nasional

17 May 2025 - 11:57 WIB

Data Ekonomi AS Melemah, Rupiah Menguat ke Level Rp16.445 per Dolar AS

16 May 2025 - 11:11 WIB

Trending di Ekonomi