Suaraindo.com – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan kinerja yang mengesankan pada tahun 2023, dengan total kontribusi sebesar US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 110,26 triliun kepada negara. Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menjelaskan bahwa kontribusi tersebut terdiri dari setoran pajak sebesar US$ 3 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar US$ 4,2 miliar.
“Nah dari apa yang kita capai di 2023 ini tentunya ada multiplier effect. Pertama penerimaan negara dari Pertamina Hulu ini dari pajak itu sekitar US$ 3 miliar dan PNBP sekitar US$ 4,2 miliar,” ungkap Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI pada Selasa (17/9/2024).
Selain kontribusi langsung kepada negara, PHE juga berhasil menyetorkan dividen sebesar US$ 2,1 miliar kepada holding Pertamina. Chalid menekankan bahwa pencapaian ini memberikan efek berantai yang signifikan terhadap penerimaan negara dan perekonomian nasional.
“Ada juga participating interest kepada BUMD, ada PI 10% BUMD. Ini total yang sudah diserahkan ke provinsi itu lebih dari 3,5 triliun rupiah. Ini dari WK Rokan, WK Mahakam, ada juga ONWJ, OSES dan WMO,” tambahnya.
Dari sisi efisiensi, PHE berhasil menurunkan biaya produksi menjadi US$ 12,42 per barrel oil equivalent pada tahun 2023, menunjukkan penurunan sebesar 2% dibandingkan dengan tahun 2022. “Jadi ini menurun, ada beberapa kegiatan efisiensi yang dilakukan sehingga turun 2% dibandingkan dengan tahun 2022,” ujarnya.
Kinerja positif ini menunjukkan peran penting PHE dalam mendukung penerimaan negara serta peningkatan efisiensi dalam operasionalnya.