Menu

Mode Gelap
Kemenag Terapkan Skema Tanazul: Solusi Ramah Lansia untuk Atasi Kepadatan Jemaah di Mina Menlu Sugiono Temui Menlu AS Marco Rubio: Bahas Tarif, Keamanan, hingga Palestina Kongres PDIP Diundur, Elit Partai Kompak: Tunggu Arahan dan Hari Baik Harga Emas Antam Tembus Rp 1,916 Juta per Gram, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Wamen Investasi Pastikan Relaksasi TKDN Tak Sebabkan Investor Hengkang

Internasional · 3 May 2024 22:15 WIB ·

Perubahan Iklim akan Kurangi Pendapatan Dunia Hingga 20%


 Perubahan Iklim akan Kurangi Pendapatan Dunia Hingga 20% Perbesar

Suaraindo.com – Sebuah studi baru dari Postdam Institute for Climate Impact Research yang dilakukan Maxmilian Kotz (Ilmuwan/Peneliti) mengatakan perubahan iklim akan memangkas pendapatan dan juga berdampak pada produktivitas pekerja. Pendapatan rata-rata penduduk di seluruh dunia akan turun seperlimanya karena perubahan iklim pada pertengahan abad ini.

Di Filipina minggu ini sekolah ditutup dan para siswa dan guru diperintahkan untuk tinggal di rumah di tengah-tengah suhu naik mendekati 40 derajat Celsius. Sementara banyak bagian dunia didera cuaca ekstrem, mendapatkan peringatan bahwa dampak global dari perubahan iklim akan menelan biaya $38 triliun pada 2050.

Hal tersebut artinya akan mengurangi pendapatan rata-rata dunia sebesar 19 persen. Dalam 25 sampai 30 tahun ke depan, dampak pada ekonomi konsisten lintas berbagai skenario emisi, terlepas apakah emisi yang kita masuki tinggi atau rendah. Perubahan iklim khususnya suhu tinggi terbukti berdampak pada produktivitas pekerja, kata Kotz.

Situasi tersebut jika dimanifestasikan lintas industri-industri yang berbeda, khususnya sektor produksi pertanian dan bagi pekerja yang bekerja di udara terbuka, jadi dalam konteks seperti sektor produksi.

Berdasarkan data iklim dan ekonomi dari 40 tahun terakhir dari 1.600 kawasan di dunia yang digunakan untuk menilai dampak masa depan diperkirakan negara dibelahan dunia bagian selatan dengan emisi global paling sedikit akan berdampak paling buruk.

Selain itu berdasarkan studi disimpulkan bahwa perubahan iklim akan jauh lebih murah dibandingkan dengan menanggulangi dampak ekonominya. Biaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca diperkirakan hanya seperenam dari dampak perubahan iklim pada tahun 2050 yaitu sebesar $38 triliun.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kemenag Terapkan Skema Tanazul: Solusi Ramah Lansia untuk Atasi Kepadatan Jemaah di Mina

17 April 2025 - 11:54 WIB

Menlu Sugiono Temui Menlu AS Marco Rubio: Bahas Tarif, Keamanan, hingga Palestina

17 April 2025 - 11:51 WIB

Indonesia Siap Negosiasi Tarif Dagang AS, Delegasi Pemerintah Ditingkatkan Jelang Deadline Trump

15 April 2025 - 12:24 WIB

Indonesia-Yordania Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Prabowo Tegaskan Komitmen Kemanusiaan

15 April 2025 - 12:23 WIB

Danantara Raih Dana Segar Rp33,5 Triliun dari Qatar, Siap Dorong Transformasi Ekonomi Strategis

14 April 2025 - 10:15 WIB

Jet Tempur Iringi Kedatangan Prabowo di Amman, Teken MoU, dan Bahas Palestina

14 April 2025 - 10:13 WIB

Trending di Internasional