Menu

Mode Gelap
Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

Nasional · 21 Apr 2025 14:38 WIB ·

Persiapan SPN Menjelang Peringatan Mayday 2025


 Persiapan SPN Menjelang Peringatan Mayday 2025 Perbesar

Suaraindo.com – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) 2025, Serikat Pekerja Nasional (SPN) mengintensifkan persiapan aksi dan konsolidasi di seluruh daerah. Sekretaris DPP SPN, Amri Yahya, menegaskan bahwa SPN akan mengangkat isu-isu utama ketenagakerjaan, termasuk desakan terhadap pemerintah untuk segera merevisi Undang-Undang Ketenagakerjaan sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

“Pemerintah harus segera menerbitkan undang-undang baru dalam dua tahun ke depan,” ujar Amri Yahya. Ia juga menyampaikan bahwa SPN mendukung langkah Presiden Prabowo membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) serta menolak praktik outsourcing dan sistem upah murah. Menurutnya, perjuangan ini tidak hanya disuarakan saat Mayday, tetapi juga terus dikampanyekan dalam berbagai forum dan momentum lainnya.

SPN telah menggelar konsolidasi dengan seluruh anggota di berbagai wilayah. Jawa Barat dijadwalkan mengirimkan 10.000 peserta ke peringatan Mayday 2025. Selain itu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga siap berpartisipasi, disusul perwakilan dari provinsi di luar Pulau Jawa. SPN saat ini memiliki 19 kepengurusan daerah yang terlibat aktif dalam persiapan aksi nasional tersebut.

Di sisi lain, SPN menyambut baik rencana kehadiran Presiden Prabowo dalam acara peringatan Mayday di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Mereka menyebut kehadiran Prabowo sebagai presiden pertama yang turun langsung dalam peringatan Mayday sebagai langkah bersejarah dan simbol pengakuan terhadap peran buruh dalam pembangunan nasional.

Amri Yahya berharap tidak ada halangan yang membatalkan kehadiran Presiden Prabowo, karena kehadiran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengar suara pekerja. SPN juga mendesak agar pemerintah tetap konsisten membela kaum buruh sebagai kelompok yang selama ini terpinggirkan. “Kedaulatan negara berada di tangan rakyat, termasuk buruh formal dan informal,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Swasembada Energi Berpotensi Hemat Hingga Rp939 Triliun per Tahun

30 June 2025 - 19:57 WIB

Pemerintah Longgarkan Impor Nampan Demi Dukung Program Makan Bergizi Gratis

30 June 2025 - 19:56 WIB

Percepat Pembangunan 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Tiga Lembaga Teken MoU

30 June 2025 - 19:55 WIB

Pemerintah Deregulasi Impor 10 Komoditas, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional

30 June 2025 - 11:02 WIB

Permintaan Turun, Pemerintah Dorong Diversifikasi Ekspor Batu Bara RI ke Luar China dan India

30 June 2025 - 10:59 WIB

Total Energies Kembali ke Indonesia, Akuisisi 24,5 Persen PI Blok Migas Bobara Papua Barat

30 June 2025 - 10:55 WIB

Trending di Ekonomi