Suaraindo.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah terus mengalami perkembangan di berbagai daerah. Berbagai instansi dan pemerintah daerah bekerja sama untuk memastikan distribusi makanan bergizi bagi siswa dan kelompok masyarakat lainnya berjalan optimal. Implementasi program ini terus diperluas, meski masih menghadapi beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Sebagai bentuk dukungan terhadap program MBG, Polri telah membangun 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) prioritas yang tersebar di Mabes Polri dan sejumlah Polda. Peluncuran empat SPPG prioritas di Mabes Polri, Polda Jawa Barat, dan Polda Banten menjadi langkah strategis dalam mempercepat implementasi program ini. Sebanyak 3.417 siswa di Jakarta Selatan, termasuk dari SDN 01 Jati Padang, sekolah-sekolah Bhayangkari, dan posyandu sekitar, telah menerima manfaat langsung dari program ini.
Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa MBG merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045. “Kami berharap program ini dapat berkontribusi dalam pembangunan SDM unggul,” ujarnya, Selasa (18/3/2025). Selain dari pihak kepolisian, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Halmahera Selatan juga turut ambil bagian dalam mendukung MBG melalui pembentukan Sekolah Lapang (SL) di setiap desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman hortikultura guna memenuhi kebutuhan bahan baku makanan dalam MBG. Saat ini, 100 peserta telah direkrut untuk mendapatkan pembinaan selama satu tahun dengan dukungan alokasi 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan.
Menurut Kepala DPPKP Halmahera Selatan, Agus Heriawan, program ini tidak hanya meningkatkan kemandirian pangan di desa-desa tetapi juga membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian. “Setiap desa harus mengembangkan usaha di bidang pertanian khususnya hortikultura agar bahan baku MBG dapat diperoleh dari desa itu sendiri,” jelasnya. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Gianyar yang akhirnya mulai menjalankan program MBG dengan cakupan awal 2.475 siswa di Kecamatan Sukawati setelah sempat mengalami keterlambatan pelaksanaan. Peluncuran program ini disaksikan oleh Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra, bersama Forkopimda Kabupaten Gianyar dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam pemantauan langsung di SD Negeri 3 Batubulan dan SMP Negeri 5 Sukawati, Bupati Mahayastra menegaskan bahwa MBG tidak hanya bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi siswa, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat. “Dengan MBG, anak-anak lebih teratur makannya, lebih disiplin, dan fokus untuk terus belajar,” ujarnya. Selain itu, menu yang disediakan dalam program ini disesuaikan dengan kondisi Ramadan, seperti telur rebus, kurma, susu, dan biskuit gandum agar siswa muslim tetap dapat menikmati makanan bergizi saat berbuka puasa.
Di tengah berjalannya program ini, evaluasi terhadap MBG selama Ramadan menunjukkan bahwa program ini berjalan lancar dengan penyesuaian menu berbasis kearifan lokal. Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa makanan seperti pempek dan batagor menjadi alternatif karena lebih tahan lama dan cocok dengan kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. BGN juga memastikan bahwa setelah Ramadan, menu MBG akan kembali seperti semula. “Kami terus berkoordinasi dengan SPPG dan ahli gizi untuk menyesuaikan menu dengan kebutuhan lokal,” kata Dadan. Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 SPPG yang melayani sekitar 3 juta penerima manfaat, dengan target pencapaian 82,9 juta penerima hingga akhir tahun.
Selain di wilayah-wilayah tersebut, program MBG juga mulai merambah Denpasar dan Wamena. Di Denpasar, program ini dimulai dengan distribusi di SMPN 1 dan SMPN 6 Denpasar, dengan total 2.216 siswa penerima manfaat. Pemerintah Kota Denpasar telah mengalokasikan anggaran pendamping sebesar Rp10 miliar untuk memastikan kelangsungan program ini. Menurut Wali Kota Denpasar, Jaya Negara, program ini akan terus diperluas ke PAUD, TK, ibu hamil, dan balita di tahap berikutnya. Sementara itu, di Papua Pegunungan, Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, meluncurkan MBG dengan tahap awal distribusi 3.500 paket makanan untuk sekolah-sekolah di Distrik Wamena Kota. Ketua Kelompok Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (KPPG BGN), Wahyu Adi Pratama, menambahkan bahwa jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 7.000 paket setelah kendala teknis terselesaikan.
Meskipun MBG telah menunjukkan dampak positif, tantangan dalam distribusi, ketersediaan bahan baku, dan adaptasi terhadap kondisi lokal masih menjadi perhatian. Pemerintah daerah dan berbagai pihak diharapkan terus berkolaborasi untuk memastikan program ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. Dengan semakin luasnya cakupan MBG di berbagai wilayah, program ini diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, serta mendukung visi pembangunan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.