Menu

Mode Gelap
Kalahkan Kamboja dan Tim Putri Indonesia Juara Piala AFF 2024 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12,5 persen, Asa Pembangunan Indonesia? Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Sentimen Global Presiden Prabowo Ingatkan Waspada Dampak Gejolak Geopolitik Global Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma

Ekonomi · 26 Nov 2024 08:59 WIB ·

Peringatan Laksamana NATO: Dunia Bisnis Harus Bersiap Hadapi Ancaman Perang


 Peringatan Laksamana NATO: Dunia Bisnis Harus Bersiap Hadapi Ancaman Perang Perbesar

Suaraindo.com – Pejabat militer tertinggi NATO, Laksamana Belanda Rob Bauer, menyerukan kepada sektor bisnis untuk segera menyesuaikan strategi produksi dan distribusi mereka dalam rangka menghadapi potensi skenario perang. Dalam acara European Policy Centre di Brussels pada Senin (25/11/2024), Bauer menekankan bahwa ketahanan ekonomi merupakan elemen kunci dalam pencegahan ancaman geopolitik, terutama dari Rusia dan China.

“Jika kita dapat memastikan semua layanan dan barang penting tetap tersedia, itu adalah bagian penting dari pencegahan,” kata Bauer, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Bauer menegaskan bahwa pencegahan tidak semata-mata mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga mencakup kemampuan ekonomi untuk menghadapi berbagai ancaman, termasuk sabotase dan kerentanan dalam rantai pasokan energi dan bahan baku.

Menyinggung pengalaman Eropa dengan ketergantungan pada Gazprom, perusahaan energi Rusia, Bauer berkata, “Kami berpikir memiliki kesepakatan dengan Gazprom, tetapi kenyataannya, kami berurusan dengan Tuan Putin.” Hal yang sama ia sampaikan tentang keterlibatan China dalam infrastruktur strategis, menambahkan, “Kita sebenarnya berurusan dengan Presiden Xi Jinping.”

Bauer mengingatkan bahwa ketergantungan Barat pada China dalam berbagai sektor ekonomi merupakan potensi risiko strategis. Ia menyebut fakta bahwa 60% produksi dan 90% pemrosesan bahan baku langka dikuasai China. Tak hanya itu, banyak bahan kimia untuk obat-obatan penting seperti antibiotik dan obat penenang juga berasal dari China.

“Kita naif jika berpikir Partai Komunis tidak akan pernah menggunakan kekuatan itu,” ujar Bauer. Ia mengingatkan bahwa keputusan komersial yang dibuat oleh perusahaan Eropa dan Amerika memiliki dampak langsung terhadap keamanan nasional.

Bauer menegaskan bahwa kekuatan ekonomi sama pentingnya dengan kekuatan militer dalam menghadapi ancaman global. “Militer mungkin memenangkan pertempuran, tetapi ekonomi yang memenangkan perang,” katanya.

Pernyataan ini mencerminkan urgensi bagi NATO untuk memperkuat ketahanan terhadap tekanan eksternal, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik. Pesannya kepada para pemimpin bisnis jelas: keputusan strategis dalam sektor ekonomi adalah kunci untuk memastikan keamanan dan stabilitas jangka panjang di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kalahkan Kamboja dan Tim Putri Indonesia Juara Piala AFF 2024

6 December 2024 - 11:26 WIB

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12,5 persen, Asa Pembangunan Indonesia?

6 December 2024 - 11:16 WIB

Rupiah Menguat terhadap Dolar AS di Tengah Sentimen Global

5 December 2024 - 15:04 WIB

Presiden Prabowo Ingatkan Waspada Dampak Gejolak Geopolitik Global

5 December 2024 - 15:02 WIB

Kejagung Sita Uang Rp 1,4 Triliun dari Kasus Korupsi Duta Palma

4 December 2024 - 10:58 WIB

KPK Gelar Lelang Mobil Sitaan Koruptor, Dari Avanza hingga Land Cruiser

4 December 2024 - 10:56 WIB

Trending di Ekonomi