Menu

Mode Gelap
Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar dalam Sejarah Danantara Siap Investasi Proyek Energi RI RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 – 5,8 Persen pada 2026 KPK Tegaskan Tetap Bisa Usut Korupsi di BUMN Lewat Surat Edaran Baru

Internasional · 30 Jun 2024 21:44 WIB ·

Perdana Menteri Lebanon Ungkapkan Bahwa Kondisi Perang Akibat Serangan Israil


 Perdana Menteri Lebanon Ungkapkan Bahwa Kondisi Perang Akibat Serangan Israil Perbesar

Suaraindo.com – Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, pada Sabtu (29/6/2024), menyatakan bahwa negaranya berada dalam keadaan perang akibat ancaman dan serangan dari Israel.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel, di tengah serangan lintas batas antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel. Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 37.800 orang.

“Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologi. Pertanyaan semua orang adalah ‘apakah itu perang?’ Ya, kita dalam keadaan perang. Akibat serangan Israel, ada banyak korban tewas dari pihak sipil dan non sipil dan desa-desa yang hancur,” kata Mikati dalam pernyataan pada Sabtu (29/6).

Pernyataan ini mengikuti pengumuman IDF pada 18 Juni bahwa mereka menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon. Israel mengancam untuk “mengubah aturan” terhadap Hizbullah dan Lebanon, dengan ancaman “perang habis-habisan” untuk menghancurkan gerakan tersebut.

Situasi semakin tegang setelah Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam akan menyerang Israel utara jika konfrontasi meningkat. Pertempuran antara IDF dan pasukan Hizbullah terus berlangsung di sepanjang perbatasan setiap hari, memaksa puluhan ribu warga Lebanon dan Israel meninggalkan rumah mereka di wilayah perbatasan.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan sekitar 100.000 orang harus meninggalkan rumah-rumah mereka di wilayah perbatasan, sementara Kemenlu Israel mengatakan sebanyak 80.000 warganya harus melakukan hal yang sama.

Dalam tanggapannya terhadap eskalasi ini, Kementerian Luar Negeri Lebanon meminta gencatan senjata, sementara Bahrain mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak dengan mengeluarkan resolusi untuk mencegah konflik meluas dan mempertahankan keamanan regional.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

RI Bakal Susul Pendapatan Kamboja dan Vietnam

21 May 2025 - 19:23 WIB

Indonesia dan Thailand Sepakat Desak Gencatan Senjata dan Akses Kemanusiaan untuk Gaza

20 May 2025 - 15:13 WIB

Pemberangkatan Gelombang Pertama Selesai, 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah

19 May 2025 - 14:41 WIB

Kunjungan Resmi Presiden Prabowo ke Thailand: Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia–Thailand

18 May 2025 - 15:10 WIB

Diplomasi Budaya Indonesia Menggema di Festival Film Cannes 2025

18 May 2025 - 15:09 WIB

Indonesia Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Delegasi Khusus Utusan Presiden Prabowo Tekankan Persaudaraan Global

17 May 2025 - 12:02 WIB

Trending di Internasional